telusur.co.id - Militer Amerika Serikat (AS) mengumumkan pihaknya telah melancarkan drone yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang komandan senior kelompok perlawanan Brigade Hizbullah Irak di bagian timur Baghdad, ibu kota Irak, pada Rabu (7/2/24).
"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan terhadap pasukan AS, dan menewaskan seorang komandan Brigade Hizbullah yang bertanggung jawab secara langsung, merencanakan dan berpartisipasi dalam serangan terhadap pasukan AS di kawasan,” ungkap Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial, dikutip Rai Al Youm, Kamis (8/2/24).
Brigade Hizbullah sendiri menyatakan bahwa komandan seniornya yang terbunuh akibat serangan tentara AS itu adalah Abu Baqr al-Saadi, dan menyebut korban lainnya sebagai pejabat tinggi lain Brigade Hizbullah.
Mengutip “dua sumber keamanan”, kantor berita Reuters memberitakan serangan itu menyasar kendaraan milik Hashd al-Shaabi atau Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, organisasi besar pasukan relawan di mana Brigade Hizbullah adalah salah satu elemennya.
Osama Hamdan, wakil senior Hamas di Lebanon, menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Irak.
Serangan itu terjadi hampir seminggu setelah AS melancarkan serangkaian serangan udara terhadap sedikitnya 85 sasaran di tujuh lokasi di Irak dan Suriah, dengan menggunakan lebih dari 125 “amunisi presisi”.
Washington menyebut serangan udara tersebut sebagai awal dari serangan “balas dendam” terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan mematikan yang beberapa waktu lalu menerjang pasukan AS di Yordania.
Brigade Hizbullah mengutuk serangan udara tersebut dan menyatakan bahwa serangan itu bertolak dari pola pikir kriminal pemerintah AS dan keinginannya untuk melakukan lebih banyak pertumpahan darah.
Sementara itu, pangkalan militer AS di ladang minyak Al-Omar di provinsi Der Elzor, Suriah timur, menjadi sasaran serangan rudal dan sejumlah drone kamikaze hingga terdengar suara-suara ledakan dari sana.
Serangan itu terjadi kurang dari satu jam setelah militer AS mengumumkan bahwa mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap mobil sipil yang membawa seorang pemimpin terkemuka Brigade Hizbullah Irak. [Tp]