Kisah Budi Si Tukang Cukur Rumahan, Pernah Dibayar Pakai Rokok - Telusur

Kisah Budi Si Tukang Cukur Rumahan, Pernah Dibayar Pakai Rokok

Budi, tukang cukur rumahan

telusur.co.id -  Sudah setahun lebih wabah pandemi Covid-19 mengubah semua jalan kehidupan. Terlebih lagi keharusan untuk menjaga jarak pastinya telah berimbas ke beberapa profesi pekerjaan. Seperti Arif Budiman alias Budi yang berprofesi sebagai tukang cukur rumahan.

Merintis usaha rumahan sejak 2020 lalu, membuat tukang cukur ini mempunyai banyak pengalaman. Dengan berbekal niat yang kuat dan keterampilan yang dimiliki, ia membuka usaha potong rambut di teras rumahnya, tepatnya di Jalan Cagar Alam Gang. Swadaya 1 No.21 RT01/08 Pancoran Mas Depok, Jawa Barat. 

Pangkas rambut Budi ini dibuka mulai pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB. Harga per kepala, ia memasang tarif mulai dari Rp 15.000 untuk anak-anak dan Rp 18.000 untuk orang dewasa. Rata-rata pelanggan yang datang ke tempatnya yaitu tetangga sekitar.

"Bukanya setelah magrib sampai jam 12 malam. Harganya Rp 18.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak," ujar Budi saat ditemui dikediamannya. 

Budi mengatakan, cara ia mempromosikan jasanya melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube dan Whatsapp. Budi juga membuat spanduk di depan rumahnya.

"Promosinya membuat tulisan di tempat pangkas (teras rumahnya), yang kedua lewat Facebook, ketiga lewat Instagram, lalu di Youtube dan Whatsapp," tambahnya.

Selain buka di rumah, ia juga melayani jasa panggilan. Dengan membawa alat cukur lengkap, Budi mendatangi pelanggan yang sebelumnya sudah memesan jasanya melalui Whatsapp ataupun telepon.

Pada pagi hingga siang hari, Budi juga melayani jasa untuk mengasah pisau cukur. Pelanggan yang ingin memakai jasanya bisa langsung datang ke rumah atau mengirimkannya melalui jasa pengiriman. 

Dibalik hal tersebut, Budi mengatakan, pastinya setiap usaha pernah mendapatkan komplain atau keluhan dari pelanggan. Namun, tidak tahu mengapa pelanggan tersebut malah balik lagi untuk memakai jasanya. Untuk masalah pembayaran, kadang ada pelanggan yang membayar jasanya dengan rokok hingga ada yang tidak membayarnya.

"Setiap usaha pasti ada (masalah). Biasanya karena nggak sesuai sama yang mereka mau. Kalo untuk asah biasanya karena menurut mereka kurang tajam, tapi ujung-ujungnya balik lagi. Kalo pembayaran mah pernah dibayar pakai terima kasih alias tidak dibayar, pakai rokok juga pernah. Tapi pelanggan itu ngomong dulu kalo belum bisa bayar. Walau tidak punya uang, tetap saya layani," tuturnya. 

Budi juga sering mendokumentasikan kegiatan mencukur serta kegiatan sehari-harinya dengan mengunggah ke kanal Youtube miliknya, Budi Cukur Asah Clipper. 

Terkait pengaruh pandemi Covid-19, Budi mengaku sangat berpengaruh terhadap penghasilannya. Bahkan, pemasukannya berkurang hingga 60 persen.

"Sangat berpengaruh, 60 persen penghasilan berkurang," kata Budi.

Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah


Tinggalkan Komentar