Keluarga Penjahit di Solo Dorong Amanden UU 1945, Ingin Jokowi Lanjut Satu Periode Lagi - Telusur

Keluarga Penjahit di Solo Dorong Amanden UU 1945, Ingin Jokowi Lanjut Satu Periode Lagi

Presiden Joko Widodo di tengah masyarakat. (Foto: LIPI)..

telusur.co.id - Suara masyarakat bawah mulai bermunculan menyatakan dukungannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan kepemimpinannya di periode ketiga. Masyarakat yang mayoritas warga desa dan dari kalangan bawah tersebut mengekspresikan dukungannya melalui video singkat yang tersebar viral di media sosial.   

Kali ini, dukungan untuk Jokowi maju kembali di periode ketiga datang dari Wahyono dan Dwiyana. Pasangan suami istri tersebut merupakan keluarga yang berprofesi sebagai penjahit di Solo. Keduanya bahkan berharap agar anggota parlemen di DPR RI mempertimbangkan aspirasi rakyat untuk melakukan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 tentang masa jabatan presiden. Harapannya, supaya Jokowi dapat kembali maju pada pilpres 2024 mendatang.

“Kalau bisa Undang-Undangnya bisa diubah itu, nanti Pak Jokowi bisa diajukan lagi nanti bisa menjabat lagi itu,” kata Wahyono, Jumat (11/2/22).

Menurut Wahyono, mantan Wali Kota Solo itu merupakan sosok yang peduli terhadap rakyat kecil dan terobosan-terobosan kebijakannya sangat dirasakan oleh orang seperti mereka. Sehingga, Wahyono meminta agar Jokowi mau melanjutkan kepemimpinannya untuk satu periode lagi.

“Keinginan saya, kalau saya pribadi memang begitu, soalnya Pak Jokowi itu memang memikirkan banget rakyat-rakyat kecil itu,” ungkapnya.

Wahyono mencontohkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan pemberian bantuan sosial yang menargetkan keluarga miskin berupa bantuan sembako dan uang tunai. Menurutnya, program tersebut sangat membantu masyarakat kecil untuk memenuhi kebutuhan hariannya. 

“Kalau bantuan dari pak Jokowi ya PKH (Program Keluarga Harapan) itu, beras dapat sembako sama uang, uang itu juga untuk anak sekolah,” terangnya.

Sementara istri dari Wahyono, Dwiyana mengatakan program PKH sangat membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

“Kalau sembako satu bulan sekali itu berasnya 15 kilo, terus telurnya satu kilo tambah bawang merah, buah sama kacang tanah nanti ganti kacang hijau, sekarang berasnya saja sudah lumayan,” kata Dwiyana.

Keluarga penjahit asal Solo itu menilai sosok Jokowi dianggap berasal dari rakyat biasa sehingga tentu saja sangat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan aspirasi dari rakyat.

“Memang bagus ide-idenya selalu mengena di masyarakat umum. Pak Jokowi memang juga dari rakyat biasa bukan elit-elit,” ujarnya.

Wahyono dan istri kemudian menegaskan akan ikut Bersama Jokowi pada Pemilihan Presiden tahun 2024. “2024 ikut Pak Jokowi,” ucap keduanya secara bersamaan.

Sementara itu, menanggapi animo masyarakat agar Jokowi maju kembali di Pilpres 2024, Pengamat politik Boni Hargens mengatakan hal itu sebagai sebuah respons dari keberhasilan pemerintah yang banyak dirasakan oleh masyarakat. 

Menurut Boni, pada awalnya banyak orang yang meragukan Jokowi saat terpilih menjadi Presiden pada 2014 lalu. Namun, seiring berjalannya waktu dengan kerja keras dan kinerja yang baik dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyadarkan orang-orang. 

“Ketika Jokowi menjadi presiden, masyarakat menyadari ada yang tidak beres dalam pengelolaan negara selama ini. Lalu orang melihat kerja keras dan perubahan konkrit yang dilakukan pemerintahan presiden Jokowi,” kata Boni Hargens saat dihubungi, Jumat (11/2/22).

Dalam kurun waktu delapan tahun masa kepemimpinannya, masyarakat mulai merasa nyaman dengan gaya kepemimpinan Jokowi, hingga kemudian masyarakat meminta orang nomor satu di Indonesia itu melanjutkan kerjanya di Pilpres 2024.

“Mereka nyaman dengan itu. Dan mengharapkan realitas  pembangunan ini terus berlanjut,” ucapnya.

“Itu sih dasarnya kenapa animo masyarakat begitu tinggi menghendaki Jokowi berlanjut. Saat yang sama, belum ada sosok yang bisa diyakini dapat melanjutkan apa yang sudah dan sedang dibangun presiden Jokowi,” pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar