telusur.co.id - Sejumlah harga bahan pangan pokok, seperti minyak goreng, cabai merah maupun rawit, telur, hingga ayam melonjak cukup tajam menjelang hari Natal dan awal tahun 2022 ini. Kenaikan harga komoditas global dan La Nina menjadi faktor utama penyebab lonjakan harga.
Hal ini akan sangat berpengaruh pada tingkat inflasi di saat daya beli masyarakat belum pulih. Melihat kebutuhan yang meningkat dan bahan pangan sulit didapatkan, karena tingkat curah huja yang tinggi membuat harganya semakin mahal.
Menurut data Sistem kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, komoditas pangan pokok, pada Jumat (24/12/21), harga minyak goreng kemasan sederhana kini berada di posisi Rp18.400 per liter dan minyak goreng curah Rp17.800 per liter.
Sebelumnya pada Mei 2021, harga minyak goreng curah hanya dibanderol naik menjadi Rp13.100. Sedangkan untuk kemasan sederhana Rp13.700 dan kemasan premium Rp15.400.
Jika dilihat menurut data infopangan DKI Jakarta, harga minyak goreng tertinggi pada Jumat, (24/12/21) mencapai Rp22.000 per liter. Adapun rata-rata harga minyak goreng di DKI adalah Rp19.636 per liter.
Sedangkan sejumlah harga cabai juga melontar jauh dari harga normal, kenaikan harga tertinggi terjadi pada cabai rawit merah atau cabai setan yang menembus angka Rp100 ribu per kilogram pada (17/12/21) dari sebelumnya Rp 80 ribu.
Berdasarkan hasil laporan dari Kemendag, salah satu harga komoditas yang naik juga ada harga telur ayam. Harga telur hari ini dibanderol mencapai Rp 30.276, naik Rp 297 dibandingkan kemarin. Padahal saat normal, harga telur ayam berada di kisaran Rp 23.000-24.000.
Saat ini upaya penyediaan bahan pangan tersebut dilakukan produsen minyak goreng yang tergabung dalam Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), yang bekerja sama dengan ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).
Laporan: Muhammad Syahrul Ramadhan