Iran Tentang Segala Pelanggaran Kedaulatan di Negara-negara Regional - Telusur

Iran Tentang Segala Pelanggaran Kedaulatan di Negara-negara Regional

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi

telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan Teheran tidak akan menerima pelanggaran kedaulatan atau integritas teritorial apa pun di Kaukasus, dan menekankan bahwa batas-batas regional harus tetap tidak berubah.

Merujuk pada kunjungan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan delegasi pendampingnya ke Armenia hari ini, Araqchi menggarisbawahi kedalaman hubungan Iran–Armenia, yang berakar pada sejarah, budaya, dan keberadaan komunitas Armenia di Iran.

Ia mencatat bahwa perusahaan-perusahaan Iran aktif dalam proyek-proyek besar di Armenia dan kerja sama telah tumbuh dengan mantap.

Araqchi menyoroti sensitivitas rencana hubungan darat antara Nakhchivan dan daratan Republik Azerbaijan, serta memperingatkan terhadap setiap perubahan geopolitik.

“Posisi kami yang jelas selalu bahwa setiap perubahan batas wilayah yang diakui atau melemahnya kedaulatan tidak akan ditoleransi,” ujarnya.

Ia menyambut baik pernyataan Armenia-Azerbaijan baru-baru ini yang menegaskan penghormatan terhadap integritas teritorial dan perbatasan yang tidak dapat diubah, dan menyebutnya sebagai langkah yang meredakan kekhawatiran geopolitik. Namun, ia memperingatkan risiko ekonomi jika rute transit melalui Iran kehilangan signifikansinya, dan menekankan bahwa Teheran harus meningkatkan rute-rutenya sendiri untuk mempertahankan signifikansinya.

Menteri Luar Negeri menyuarakan kekhawatiran bahwa proyek tersebut dapat menjadi dalih bagi kehadiran Amerika di kawasan tersebut. Ia mengatakan para pejabat Armenia, termasuk Perdana Menteri Nikol Pashinyan dan diplomat senior, telah meyakinkan Teheran bahwa tidak ada pasukan AS atau perusahaan keamanan swasta yang akan dikerahkan di Armenia dengan dalih ini.

Araqchi menegaskan bahwa isu tersebut akan menjadi agenda kunjungan Pezeshkian ke Yerevan, dan menambahkan, “Garis merah kami jelas—tidak ada kehadiran militer asing, tidak ada perubahan geopolitik, dan tidak ada upaya melemahkan kedaulatan regional.”

Ia menegaskan kembali dukungan Iran terhadap format “3+3” yang melibatkan Armenia, Republik Azerbaijan, Georgia, Iran, Turki, dan Rusia, seraya menekankan bahwa masalah regional harus diselesaikan oleh negara-negara regional tanpa campur tangan eksternal.

Araqchi juga mencatat bahwa Grup Minsk telah gagal menyelesaikan pertikaian Armenia–Azerbaijan dan sedang dihapuskan, yang menurutnya mencerminkan semakin berkurangnya peran Eropa di Kaukasus.

"Kebijakan kami jelas: memperkuat mekanisme regional. Perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan merupakan kepentingan semua negara di kawasan," ujarnya.

Ia menggarisbawahi bahwa Iran dan Rusia memiliki sikap yang sama terhadap kehadiran AS di Kaukasus. "Tidak ada negara di kawasan ini yang menerima pangkalan militer asing dengan kedok proyek transit," ujar Araqchi.

Menteri tersebut menyimpulkan bahwa Armenia sendiri menolak istilah “koridor” untuk jalan yang direncanakan, dan bersikeras menyebutnya sebagai “jalan” di bawah kedaulatan Armenia dan dikembangkan oleh konsorsium Amerika-Armenia untuk menghindari implikasi melemahnya kendali.  

 

Sumber: TNA


Tinggalkan Komentar