telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araqchi menegaskan kembali komitmen Teheran terhadap pengayaan uranium pada Kamis sore, sehari sebelum perundingan nuklir dengan kekuatan Eropa dilanjutkan di Istanbul.
Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi mengatakan Iran akan melanjutkan program nuklir damainya, termasuk pengayaan uranium, dan menegaskan hak-hak negara yang tidak dapat dicabut berdasarkan hukum internasional.
"Kami akan terus dengan teguh membela hak-hak rakyat Iran dalam energi nuklir damai, khususnya pengayaan," kata Araqchi dalam pertemuan dengan keluarga Mayor Jenderal Mohammad Baqeri di Teheran.
"Pengayaan kami akan terus berlanjut; kami tidak akan melepaskan hak ini," tegasnya.
Pernyataan itu muncul menjelang putaran keenam negosiasi nuklir dengan Jerman, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa, yang dijadwalkan pada hari Jumat di Istanbul.
Lebih dari seminggu setelah agresi Israel, Amerika Serikat bergabung dalam konflik dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran, suatu tindakan yang merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, hukum internasional, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
AS dan rezim Israel telah berulang kali menyerukan penghentian total aktivitas pengayaan nuklir damai Republik Islam tersebut.
Sementara itu, Teheran dengan tegas mempertahankan hak kedaulatannya untuk terlibat dalam pengayaan nuklir untuk tujuan damai dan sipil.
Araqchi menyoroti kesiapan Iran untuk memajukan program nuklirnya dalam kerangka yang logis dan masuk akal, dengan tujuan membangun kepercayaan dengan negara-negara terkait.
Namun, ia menekankan bahwa kepercayaan tersebut harus bersifat timbal balik, dengan hak Iran atas energi nuklir damai, termasuk pengayaan, dihormati.
Araqchi menggambarkan perundingan mendatang sebagai kelanjutan dari diskusi sebelumnya, menegaskan bahwa posisi Iran tetap jelas dan tidak berubah. "Dunia harus tahu bahwa posisi kami jelas dan tidak berubah," ujarnya.
Pertemuan di Istanbul merupakan kelanjutan dari serangkaian negosiasi, termasuk putaran kelima yang diadakan pada bulan Mei di kota yang sama. Diskusi sebelumnya telah berlangsung di New York dan Jenewa, dengan pertemuan tingkat menteri di Jenewa pada 20 Juni.
Meskipun menghadapi tantangan, termasuk serangan udara Israel baru-baru ini terhadap fasilitas nuklir Iran, Araqchi menegaskan kembali komitmen Iran terhadap hak nuklirnya dan kesediaannya untuk terlibat dalam dialog konstruktif berdasarkan rasa saling menghormati dan kepentingan nasional.
Sumber: TNA