telusur.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.
“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital," ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.
Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level baik, Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital.
“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal," kata Menkominfo Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.
Kominfo bersama Siberkreasi kembali menyelenggarakan webinar literasi digital untuk komunitas dan masyarakat di wilayah Sumatra pada hari Rabu, 26 Oktober 2022, dengan tema "Tips Digital: Tiktok For Business”. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.300 orang dari berbagai kelompok masyarakat di wilayah Sumatra.
Hadir sebagai narasumber Rizki Nugroho, Podcaster & Co-Founder Paberik Soeara Rakjat; Syarif Maulana, Business Consultant & Praktisi Literasi Digital; serta Bayu Sutjiatmo, Ketua Prodi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital.
Dalam webinar tersebut, Syarif Maulana membahas tips Tiktok for Business ditinjau dari perspektif cakap digital. Menurutnya, ada empat keunggulan tiktok yang perlu dietahui.
"Pertama, adanya fitur Tiktok Shop dan Tiktok Seller. Kedua, tiktok merupakan platform yang menyediakan video dengan unik dan memiliki musik, sehingga menarik pengguna untuk dapat menciptakan video yang menarik. Ketiga, menjadi platform yang paling banyak di download. Terakhir, bisnis di tiktok tidak memerlukan follower yang banyak," ucap Syarif.
Kemudian Bayu Sutjiatmo menjelaskan mengenai tips Tiktok for Business ditinjau dari perspektif etika digital. Kata Bayu, ada tiga etika yang perlu kita lakukan setiap melakukan pemasaran melalui Tiktok.
"Pertama, hindari menggunakan konten produk milik orang lain. Kedua, selalu menyapa dan berkomunikasi dengan baik dan santun kepada konsumen. Terakhir, tidak menjelek jelekan produk lain dalam melakukan promosi atau memberikan penjelasan kepada konsumen," jelas Bayu.
Lebih jauh Rizki Nugroho membahas mengenai tips Tiktok for Business ditinjau dari perspektif keamanan digital. Dia menyebut ada tiga aktivitas sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan dalam melakukan pemasaran melalui tiktok.
"Pertama, tidak sembarangan memberikan kode OTP kepada orang lain. Kedua, gunakan watermark setiap kali melakukan post konten. Terakhir, selalu melakukan penggantian password secara berkala," kata Rizki. (Tp)