telusur.co.id - Kelompok pejuang perlawanan Islam Hizbullah yang berbasis di Lebanon telah melesatkan roket dalam jumlah besar ke bagian utara wilayah Israel, menyusul serangan udara Zionis ke wilayah strategis di Lebanon.
Dikutip Presstv, Rabu (13/3/24), dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengumumkan para pejuangnya menyerang “pusat komando udara dan rudal Israel di barak Keila” dengan lebih dari 100 roket, bersamaan dengan serangan ke “pangkalan rudal dan artileri di Yoav” dan pusat artileri di dekatnya.
Serangan balasan tersebut dinyatakan demi “mendukung keteguhan bangsa Palestina di Jalur Gaza” dan “sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap masyarakat, desa dan kota kami, termasuk yang terbaru di sekitar kota Baalbek” yang menggugurkan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Militer Israel membenarkan bahwa sekitar 100 roket ditembakkan dalam dua serangan berbeda pada Selasa pagi, dan menyatakan bahwa beberapa di antaranya berhasil dicegat.
Roket-roket tersebut menyasar wilayah Galilea Atas dan wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan, kata militer Israel, sembari menyebutkan tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Serangan itu memicu sirene roket di Snir, Ghajar dan She’ar Yashuv di Galilea utara serta Ein Qiniyye di Dataran Tinggi Golan.
Hal ini terjadi setelah serangan udara Israel pada Senin malam ke wilayah Lembah Bekaa di Lebanon.
Militer Israel merilis rekaman serangan udara semalam terhadap dua sasaran di wilayah Lembah Bekaa, dan mengatakan bahwa mereka telah menyerang dua lokasi yang digunakan Hizbullah untuk meluncurkan drone ke wilayah pendudukan Israel.
Sementara itu, militer Israel mengaku telah menyerang sumber peluncuran dari Lebanon sebagai respon atas serangan tersebut.
Hizbullah dan Israel terlibat pertempuran sejak awal Oktober, tak lama setelah Israel mengobarkan perang di Jalur Gaza.
Hizbullah juga mengumumkan bahwa pemimpinnya, Sayid Hassan Nasrallah, menerima kunjungan delegasi Hamas, yang dipimpin oleh wakil ketuanya di Gaza, Khalil al-Hayya.
“Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menerima delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, wakil kepala gerakan Hamas di Jalur Gaza.”
Menurut Hizbullah, Sayid Nasrallah bersama delegasi itu meninjau “kondisi dan perkembangan terkini di lapangan di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan berbagai bidang pendukung,” mengacu pada serangan-serangan anti AS dan Israel di sejumlah negara, terutama Lebanon dan Yaman. [Tp]