Hizbullah: kami Dibentuk untuk Tamatkan Riwayat Israel - Telusur

Hizbullah: kami Dibentuk untuk Tamatkan Riwayat Israel

ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, Sayyid Hashim Safiuddin, saat wawancara dengan kantor berita Tasnim, Senin (12/6/23). (Foto: Tasnim).

telusur.co.id - Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon memberikan berbagai pernyataan penting mengenai situasi regional Timur Tengah serta proses perjuangan Poros Perlawanan melawan Rezim Zionis Israel, dan melontarkan ancaman bahwa Hizbullah akan menyerbu daerah Gelilee (Al-Jalil) di bagian utara Palestina pendudukan (Israel) yang berbatasan dengan Lebanon. Ia menegaskan bahwa ini dibentuk memang untuk membasmi Israel.

Pernyataan itu disampaikan oleh ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, Sayyid Hashim Safiuddin, dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim dari Iran, yang hasilnya secara lengkap masih belum dirilis hingga berita ini disusun.

Dilaporkan pada hari Senin (12/6/23) bahwa dalam wawancara itu Safiuddin menyinggung latihan tempur spektakuler yang belum lama ini dilakukan pasukan khusus Hizbullah yang dinamai Unit Radwan atau Pasukan Radwan pada momen peringatan kemenangan Hizbullah atas Israel.

Sayyid Safiuddin menyebutkan bahwa Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah telah berulang kali memperingatkan; “Jika Israel membuat kesalahan perhitungan, maka rudal kami akan menghantam Tel Aviv, dan Unit Ridwan akan memasuki Galilee”.

“Pesan yang jelas dari latihan perang ini adalah bahwa kami selalu siap untuk apa pun yang telah kami bicarakan selama ini, baik itu tentang Unit Radwan,  masuk ke Galeeli, ataupun impian besar nan determinan. Tidak ada bedanya. Ini adalah pesan yang serius dan de facto, bukan omong kosong,” tambahnya.

Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah juga menyinggung persembahan senjata Syahid Haji Imad Mughniyeh kepada komandan Unit Radwan dalam latihan perang.

“Saya percaya bahwa pada hari ketika Unit Khusus Radwan akan memasuki Palestina, senjata yang telah diberikan oleh keluarga Haji Imad dengan murah hati akan berada di tangan orang yang akan memasuki, tidak hanya Palestina melainkan juga al-Quds,” ujarnya.

Sayyid Safiuddin menekankan bahwa Hizbullah yang ”dibentuk memang untuk menghancurkan Israel” akan terus menguat selagi Israel masih bercokol, dan perjuangan akan terus berlanjut hingga saat yang dijanjikan tiba di mana rezim penjajah Palestina tamat riwayatnya.

Mengenai aksi bersama pasukan resistensi Suriah, Palestina dan Lebanon untuk pembebasan Dataran Tinggi Golan Suriah dari pendudukan pasukan Israel, Sayyid Safiuddin mengatakan, “Rencana kami memerlukan tindakan dan aksi perlawanan. Pertama-tama, kami tidak akan ikut campur di wilayah mana pun. Golan adalah wilayah Suriah. Pihak yang menentukan apa yang akan terjadi di Golan adalah pemimpin Suriah, pemimpin yang bijaksana dan berani mengambil keputusan yang tepat.”

“Kami sekarang siap untuk hadir sehubungan dengan Golan dan front-front konfrontasi lainnya melawan musuh, Zionis, kapan pun situasi diperlukan untuk aksi perlawanan dan kapan pun kami dibutuhkan untuk hadir bersama dengan kekuatan –kekuatan resistensi lainnya dari negara dan wilayah mana pun,” tegasnya.

Dia juga menilai negara-negara kawasan Timur Tengah kini semakin menyadari bahwa negara yang telah banyak berkorban dan memperjuangkan isu-isu dunia Muslim dan Arab adalah Republik Islam Iran.

“Apa yang terjadi dalam 40 tahun terakhir ialah bahwa Israel berusaha menyembunyikan dan memutarbalikkan fakta ini. Apa yang telah dilakukan AS dan Israel selama ini ialah menebar fitnah antara Sunni dan Syiah, menciptakan ISIS, dan kemudian mendistorsi citra Iran dengan mengatakan bahwa Iran berusaha mengubah dunia Muslim dan Sunni menjadi Syiah, dan ingin mendominasi dunia Muslim dan Arab. Sifat dari semua distorsi ini telah terungkap di mata negara-negara regional,” ujarnya. [Tp 


Tinggalkan Komentar