telusur.co.id - Gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi militer di sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan yang mengakibatkan 25 tentara Israel tewas atau terluka.
Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan pada hari Rabu bahwa para pejuangnya menargetkan unit militer yang terdiri dari tujuh tentara Israel dengan alat peledak anti-personel di daerah persimpangan Mashrou, timur Rafah, pada hari Selasa, yang mengakibatkan kematian dan cedera di antara pasukan.
Menurut pernyataan itu, helikopter Israel dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Di area yang sama, para pejuang Qassam meledakkan sebuah rumah yang dipasangi jebakan ketika pasukan Israel yang terdiri dari 10 tentara menyerbu tempat itu sehari sebelumnya. Menurut pernyataan tersebut, ke-10 tentara tersebut tewas atau terluka dalam serangan hari Senin dan kemudian dievakuasi oleh helikopter Israel.
Kelompok itu juga menyatakan bahwa mereka membunuh dan melukai satu unit teknik Israel yang terdiri dari delapan tentara di dekat persimpangan Deir Yassin di lingkungan al-Janina, timur Rafah, pada 17 Juli, dengan menggunakan dua alat peledak anti-personel.
Pada pertengahan Juli, Brigade Qassam mengatakan, para pejuang perlawanan telah memikat pasukan Israel ke dalam sebuah rumah yang dipasangi bom di daerah Shawka, sebelah timur Rafah, dan meledakkannya saat mereka tiba.
Brigade Qassam juga menyatakan bahwa mereka telah meledakkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja di utara kota Khan Yunis pada tanggal 12 Juli, menggunakan alat peledak berkekuatan tinggi, yang mengakibatkan sejumlah pasukan tewas dan terluka.
Sebelumnya pada hari Rabu, Brigade Qassam merilis rekaman video yang menunjukkan operasi tersebut serta penargetan tank Merkava dengan peluru "Yassin 105".
Rekaman itu juga menunjukkan para pejuangnya meledakkan kendaraan militer Israel dari jarak dekat di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
Di antara operasi yang didokumentasikan dalam video tersebut adalah peledakan alat peledak di dalam tank.
Video tersebut juga memperlihatkan proses pemantauan dan penanaman alat peledak di sepanjang rute kendaraan invasi Israel dan persiapan lain sebelum operasi militer.
Israel telah membantai sedikitnya 59.219 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023, menurut perkiraan Kementerian Kesehatan Gaza.[]
Sumber: TNA