Gubernur Khofifah Serahkan 39 Unit Alsintan untuk Kelompok Tani di Blitar dan Tulungagung - Telusur

Gubernur Khofifah Serahkan 39 Unit Alsintan untuk Kelompok Tani di Blitar dan Tulungagung

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan 39 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani (poktan) di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Selasa (26/8) sore. Foto: Humas Pemprov Jatim.

telusur.co.id -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan 39 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani (poktan) di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung, Selasa (26/8) sore. Penyerahan dilakukan di Desa Kaliboto, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, disaksikan Bupati Blitar H. Rijanto dan jajaran perangkat daerah Pemprov Jatim.

Bantuan tersebut meliputi satu unit pemanen padi (combine harvester) besar untuk Poktan Rukun Santosa III Desa Butun, Kecamatan Gandusari; satu unit perontok multiguna bergerak (power thresher multiguna mobile) untuk Poktan Rahayu Makaryo Desa Popoh, Kecamatan Selopuro; serta dua unit perontok jagung bergerak (corn sheller mobile), masing-masing untuk Poktan Among Mitro I Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, dan Poktan Maju Tani Desa Pasiraman, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

Selain itu, turut diserahkan pula bantuan berupa 20 unit penyemprot genggam (hand sprayer) untuk Kelompok Tani Puspa Karya Tani II, Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa penyerahan bantuan ini merupakan wujud nyata dukungan Pemprov Jatim dalam meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Blitar dan Tulungagung.

“Kita sedang keliling ke berbagai kabupaten/kota untuk membagikan alsintan bagi para petani. Saat ini utamanya adalah petani padi,” ungkap Khofifah.

Ia melanjutkan, salah satu bantuan alsintan yang paling favorit di kalangan petani adalah mesin pemanen padi (combine harvester). Penggunaan alat ini dinilai sangat efektif dalam memangkas lamanya waktu panen.

“Kalau manual, panen untuk 1 hektare biasanya memerlukan waktu satu minggu. Kalau menggunakan combine harvester hanya butuh waktu dua jam,” tuturnya.

“Walau memang harganya tidak murah, namun bisa dibayangkan efektivitas penggunaan alsintan ini,” imbuh Gubernur Jatim.

Selain meningkatkan produktivitas, lanjutnya, keberadaan mesin pemanen padi diharapkan juga dapat meningkatkan nilai tambah bagi poktan penerima bantuan. Ketika panen selesai, poktan penerima bisa menyewakan mesin tersebut ke poktan lain.

“Sehingga mereka nantinya bisa punya nilai tambah selain memberi manfaat bagi poktan yang lainnya,” pesannya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, sebanyak 320 unit alsintan telah disiapkan oleh Pemprov Jatim untuk didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota.

Bantuan alsintan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan target luas tambah tanam (LTT) di Jatim oleh pemerintah pusat. Per 25 Agustus 2025, LTT Jawa Timur telah mencapai 1,6 juta hektare atau setara 61 persen dari target nasional sebesar 2,3 juta hektare.

“Jatim sendiri saat ini sebagai lumbung pangan telah mencapai kedaulatan pangan. Dengan semakin naiknya produktivitas petani dan tercapainya target luas tambah tanam di Jatim, bukan tidak mungkin Jatim akan mendorong upaya pemerintah mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Blitar H. Rijanto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan alsintan dari Gubernur Khofifah.

“Alhamdulillah Ibu Gubernur hari ini hadir dan turun langsung menyerahkan bantuan alsintan bagi petani di Kabupaten Blitar. Matur nuwun Ibu, bantuan ini benar-benar dibutuhkan oleh para petani kami,” ungkap Bupati Rijanto.


Tinggalkan Komentar