telusur.co.id - Sebagian wilayah di Jakarta Utara mengalami krisis air karena adanya gangguan yang dihadapi operator air. Kondisi ini setidaknya dirasakan warga di dua kampung di Jakarta Utara, yakni Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, dan Kampung Baru Kubur, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan.
Air jarang mengalir ke perumahan warga selama empat bulan. Kalaupun ada, debit air yang keluar tidaklah banyak. Kualitas air pun buruk karena karena berbau serta berwarna.
Hingga saat ini, warga mengaku belum mendapatkan kejelasan dari operator air PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) mengenai penyebab krisis air yang melanda wilayah permukiman mereka.
"Masih begini, belum ada perubahan. Saya enggak tahu karena apa. Karena apa sih?" ucap Deny salah satu warga disana.
Perempuan paruh baya yang sudah tinggal di Kampung Bandan sejak kecil itu mengatakan, tak ada sedikit pun informasi yang disampaikan pihak PALYJA sejak krisis air terjadi. Padahal, biasanya setiap ada gangguan atau perbaikan saluran air, pihak PALYJA pasti akan selalu mengabarkan terlebih dahulu melalui pesan singkat.
"Kalau sekarang enggak ada info dari awal, dulu sering ada," katanya.
Deny mengatakan, kondisi krisis air yang terjadi sejak beberapa bulan lalu tak kunjung berubah. Air hanya mengalir pada jam-jam yang tidak dapat ditentukan. Kondisi air yang keluar pun dalam kondisi yang tidak layak.
"Ngalir mah ngalir tapi bau. Enggak tahu dari apaan baunya. Baunya juga enggak enak. Airnya kotor, kuning-kuning gitu. Makanya enggak dipake lah, buat apa?" ujar Deny.
Merespon gangguan air di Jakarta Utara, pihak PALYJA mengatakan bahwa gangguan terjadi akibat adanya kebocoran pipa jaringan PALYJA.
"Adapun gangguan suplai air yang terjadi di area tersebut diindikasi karena adanya kebocoran pipa jaringan PALYJA," ujar Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja Lydia Astriningworo dalam siaran pers yang diterima.
Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak.
"Sebagai upaya tindak lanjut, PALYJA telah melakukan pencarian dan perbaikan kebocoran secara intensif. Untuk itu, kami mohon kesabaran dan pengertian dari pihak pelanggan," jelasnya.
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti