Fit and Proper Test Anggota KPU-Bawaslu Dinilai Cuma untuk Pura-pura - Telusur

Fit and Proper Test Anggota KPU-Bawaslu Dinilai Cuma untuk Pura-pura


telusur.co.id - Uji kelayakan dan kepatutaan (fit and proper test) calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 oleh Komisi II DPR RI, dinilai hanya sebuah formalitas alias kepura-puraan. Pasalnya, 7 anggota KPU dan 5 anggota Bawaslu yang lolos, sama persis dengan daftar nama calon yang sudah beredar. 

"Rakyat akan menilai bahwa selama ini fit and profer test hanya formalitas dan kepura-puraan,” kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada wartawan, Kamis (17/2/22).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menegaskan, kebenaran isi pesan berantai itu semakin menunjukkan bahwa fit and proper test calon anggota KPU-Bawaslu menjadi ajang politik dagang sapi para elite.

"Apapun bisa terjadi dalam politik. Lobi-lobi dan kompromi akan lebih menentukan dibandingkan dengan Fit and Proper Test,” ujar Ujang. 

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, sebelumnya mengatakan, penetapan nama anggota KPU dan Bawaslu, telah melalui perdebatan panjang dan berbagai pertimbangan objektif.

"Berdasarkan semua masukan dan apa yang kita dengar dalam fit and proper test dari 14 nama dan 10. Pertimbangan objektif, pertimbangan kualitas itu menjadi pertimbangan utama," kata Doli Kurnina saat memimpin rapat di Komisi II DPR, Kamis (17/2/22).

Namun, Doli tak menampik adanya pertimbangan politik dalam penetapan nama-nama anggota KPU dan Bawaslu.

"Kita tidak mungkin menafikan pertimbangan kepentingan politik masing-masing dari kita semua. Tentu yang pertama ialah kepentingan politik bangsa dan negara yang kedua adalah kepentingan yang mengakomodir semua," ujar dia.

Adapun tujuh anggota KPU terpilih yakitu, Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik dan August Mellaz.

Sementara, lima anggota Bawaslu RI adalah Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Haryono dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda.

Di sisi lain, isi pesan berantai yang beredar ialah, dari unsur KPU, yakni Parsadaan Harahap (HMI/Golkar), Idham Holik (HMI/Nasdem), Betty Epsilon Idroos (HMI/Nasdem), August Mellaz (non muslim/PDIP), Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP), Mochammad Afifuddin (PMII/PKB) dan Hasyim Asy'ari (Ansor/Gerindra).

Sedangkan dari unsur Bawaslu ialah Rahmat Bagja (HMI/Golkar), Puadi (HMI/Gerindra), Totok ( GMNI/PDIP), Herwyn Jefler Hielsa Malonda (Non Muslim/Nasdem), Lolly Suhenty (PMII/PKB).[Fhr


Tinggalkan Komentar