telusur.co.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan dengan testing PCR 30-40 kali lipat dari standar World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, angka positivity rate di Jakarta mencapai 22,6 persen.
“Terkait jumlah testing saat ini, testing PCR di Jakarta mencapai kisaran 35-40 kali lipat dari standar WHO. Ini angkanya sangat tinggi," kata Anies dalam laman Instagram @aniesbaswedan dikutip, Rabu (9/2/22).
“Nah ini pun belum termasuk tes antigen yang juga tidak kalah tinggi di Jakarta. Tapi dengan tes setinggi itupun angka positivity rate di Jakarta sepekan terakhir ini sudah mencapai angka 22,6 persen. Ini jauh di atas rekomendasi WHO yang dikatakan aman yaitu 5 persen," tambahnya.
Artinya, kata Anies, jumlah tes yang tinggi masih kalah cepat dengan pertambahan kasusnya, demikian pula dengan tracingnya.
Untuk diketahui, Positivity Rate adalah perbandingan antara jumlah kasus Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Berdasarkan standar yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate Covid-19 seharusnya kurang dari 5 persen.
Saat ini tingkat keterisian rumah sakit ada pada kisaran 60 persen yang kapasitas untuk perawatan pasien Covid-19 masih setengah dibandingkan dengan kapasitas pada saat puncak gelombang kedua tahun lalu.
"Jadi kalau sekarang 60 persen dari kapasitas, artinya memang masih amat kecil," ucap Anies dalam akun Instagram @aniesbaswedan.
Anies mengingatkan saat Jakarta menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, semua pihak untuk mentaati aturan-aturan agar Covid-19 tidak terus melonjak. Sebagai langkah antisipasi, Anies memerintahkan jajaran Pemprov DKI untuk terus meningkatkan kapasitas tempat tidur dan kapasitas ICU. [Fhr]