telusur.co.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, membuka Rakornas IV KAHMI, di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (25/2/22) malam.
Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali. Saat pemukulan gong, Sofyan didampingi Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Doli Kurnia; Gubernur Kepri, Ansar Ahmad; Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad; dan Ketua SC, Fachrul Razi.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil, mengajak KAHMI mengubah pendekatannya dalam kaderisasi dengan tidak lagi menggunakan pendekatan ideologi, tetapi berupaya melahirkan kader-kader berjiwa pengusaha sehingga mau berkecimpung di bidang ekonomi dan bisnis.
Menurut Sofyan, sudah terlalu banyak kader HMI yang besar di dunia politik, pemerintah, bahkan menjadi akademisi. Namun, masih minim yang berkecimpung menjadi pengusaha dan mendirikan korporasi besar.
"HMI dalam banyak hal telah mencapai misinya dan banyak hal yang kita banggakan, misalnya di DPR, di mana-mana kalau kita lihat [juga] banyak tokoh-tokoh background HMI di pemerintah, di universitas," kata Sofyan.
"Tapi aspek satu lagi, bagaimana menyiapkan profesional di dunia usaha. Jadi, entrepreneur muda di HMI haru kita dorong," sambungnya.
Sofyan menilai, ada sebagian kader HMI yang terjun sebagai pengusaha. Namun, sifatnya hanya sementara karena tujuannya hanya mencari modal untuk selanjutnya masuk ke dunia politik. Dia menyebutnya dengan entrepreneur aktivis.
"Entrepreneur aktivis ini adalah kontemporer, sementara karena background-nya mau masuk dulu [untuk] cari uang dulu buat masuk politk. Menurut saya, ini tidak mungkin akan bisa membangun korporasi besar kalau tidak ada yang fokus," ujarnya.
Sementara itu, Presidium MN KAHMI, Ahmad Doli Kurnia, menerangkan, rakornas merupakan agenda yang rutin digelar setiap tahunnya.
"Rakornas adalah media kita untuk konsolidasi, baik mengevaluasi apa yang sudah kita laksanakan sebelumnya dan proyeksi satu tahun ke depannya atau visi apa yang harus diimplementasikan," bebernya.
Ketua Komisi II DPR ini mengingatkan, Rakornas KAHMI di Batam pun menjadi pemungkas bagi presidium periode 2017-2022. Karenanya, harus dimaksimalkan dari seluruh proses yang sudah dilaksanakan semenjak musyawarah nasional (munas) lima tahun silam.
"Konsolidasi internal yang sudah tinggal sisakan sembilan Majelis Wilayah (MW), yang semoga bisa cepat kita selesaikan sebelum munas. Semua harus sudah terbentuk atau dilantik yang baru," harapnya.
Doli pun menginginkan forum ini dimanfaatkan bagi KAHMI bukan hanya untuk menawarkan solusi bagi berbagai masalah nasional, melainkan juga didorong hingga ke daerah masing-masing.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan, tidak pernah ada kegiatan berskala nasional yang digelar di Kepri dalam dua tahun terakhir. Tepatnya Indonesia dilanda pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020.
"Tapi alhamdulillah, atas izin Allah dan usaha kita, pandemi dapat kita kendalikan bersama, maka kita bisa kembali menggelar [acara nasional], akan tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Ansar.[Fhr]