telusur.co.id - Pasca penetapan minyak goreng satu harga, keberadaannya justru semakin langka terutama di wilayah Jabodetabek. Banyak minimarket yang tak memiliki ketersediaan minyak goreng, sehingga membuat masyarakat kesulitan mendapatkannya.

Wakasatgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan angkat bicara terkait hal tersebut. Dirinya mengakui adanya kekosongan minyak goreng di mini market di wilayah Jabodetabek.

Menurutnya, ada peningkatan animo masyarakat untuk membeli saat pemerintah menetapkan minyak goreng satu harga. Seperti diketahui, saat ini pemerintah menetapkan harga tertinggi minyak goreng Rp 14 per liter.

"Penyebabnya karena terlambatnya pengiriman minyak goreng dari distributor serta tingginya antusias masyarakat untuk membeli minyak goreng, karena dibatasi pembeliannya hanya satu liter," ujar Whisnu dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2/22).

Satgas Pangan, lanjut Whisnu, juga terus melakukan pengecekan guna mencari tahu penyebab lain kelangkaan minyak goreng di mini market. Hasil penyelidikan sementara, animo masyarakat untuk membeli minyak goreng di mini market meningkat karena harga yang lebih murah.

Dalam hal ini, Satgas Pangan juga akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, terutama dengan Kementerian Perdagangan.

"Kami akan terus melakukan pengecekan dan monitoring ketersediaan minyak goreng sesuai harga di pasaran," pungkasnya. (Ts)