telusur.co.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan para pejabat Israel bahwa segala bentuk operasi militer luas terhadap Hizbullah Lebanon akan menjadi kesalahan strategis.
Situs berita Axios, dikutip Rabu (7/2/24) melaporkan, pemerintah AS dan empat negara Eropa sekutunya berharap beberapa minggu ke depan, serangkaian komitmen akan diumumkan oleh Israel dan Hizbullah untuk meredakan ketegangan di perbatasan.
Menurut Axios, mencegah perang antara Israel dan Hizbullah merupakan tujuan kunci bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden dalam upayanya mencegah perang Gaza meluas dan berubah menjadi konflik regional.
Pemerintah Gedung Putih mengaku prihatin dengan eskalasi konflik bulan lalu dan mengatakan kepada Israel, bahwa Washington tidak meremehkan kemampuan Tel Aviv untuk memukul Lebanon.
Akan tetapi, imbuh Axios, pemerintah Amerika Serikat memberitahu Israel, bahwa operasi militer besar-besaran terhadap Hizbullah Lebanon adalah sebuah kesalahan strategis.
Para pejabat Israel, seperti dikutip Axios, mengaku bahwa Israel tidak ingin berperang dengan Lebanon, tapi mengkhawatirkan upaya Hizbullah untuk melancarkan serangan luas ke Israel.
Menteri Perang Israel Yoav Gallant, kemarin mengatakan, jika perang di utara (perbatasan Lebanon) pecah, maka Israel akan menanggung biaya besar meskipun akan lebih sulit bagi Lebanon dan Hizbullah. [Tp]