36,3 Persen Publik Yakin Kasus Johnny G Plate Ada Muatan Politik - Telusur

36,3 Persen Publik Yakin Kasus Johnny G Plate Ada Muatan Politik


telusur.co.id -Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 50,4 persen publik menyatakan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang menyeret eks sekretaris jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate murni persoalan hukum. Sedangkan 36,3 persen publik menyatakan bahwa kasus tersebut bermuatan politik.

Dan, hanya 22,0 persen publik yang mengetahui kasus ini, 78,0 persen lainnya mengaku tidak tahu.

"Yang mengatakan isu korupsi BTS yang melibatkan Menkominfo lebih bermuatan politik cukup besar, 36,3 persen. Selisihnya ini gak banyak loh ya (dengan yang menyatakan kasus tersebut murni persoalan hukum)," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat rilis daringnya, Minggu (2/7/23).

Selisih yang tidak jauh tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi Kejaksaan Agung (Kejagung). Khususnya dalam meyakinkan publik bahwa kasus ini murni persoalan hukum, bukan sesuatu yang bermuatan politik

"Ini catatan bagi aparat Kejaksaan Agung bahwa masih banyak warga yang menilai isu ini kental aroma politik," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, Kejagung berada di peringkat ketiga dengan kepercayaan publik sebesar 81,2 persen. Burhanuddin menjelaskan, mengatakan bahwa angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak lembaganya melakukan survei sejak 1999. Biasanya, kepercayaan publik terhadap Kejagung berada di angka rata-rata 60 persen.

"Menurut kami ini kali pertama Kejaksaan Agung menempati trust paling tinggi dalam sejarah. Biasanya mereka di kisaran 60-an (persen), tapi setahun terakhir konsisten di peringkat ketiga, tapi itupun belum pernah menyentuh angka 80 persen, baru kali ini 81,2 persen," ujar Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 20 sampai 24 Juni 2023. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar