telusur.co.id - Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Iwan Sumule menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat lebih aktik mengkritik kinerja pemerintah, terutama terkait dengan peningkatan perbaikan pelayanan publik.
Iwan Sumule bingung dengan Presiden Jokowi, karena pernyataan yang disampaikan Jokowi tersebut sebelumnya juga pernah disampaikan.
Namun sayang, banyak masyarakat yang mengritik kebijakan Pemerintah berakhir di jeruji besi.
“Kemarin bilang kangen didemo. Ketika ada yang demo, digebukin. Sekarang bilang rakyat harus aktif sampaikan kritik. Tapi, ketika lakukan kritik, dipenjarain,” ujar Iwan melalui akun twitternya, dikutip, Senin (8/2/2021).
Iwan menanyakan kejelasan dari Presiden Jokowi atas pernyataannya tersebut. Sebab, antara yang disampaikan dan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, mayarakat yang mengritik berakhir di penjara.
“Aktivis ProDEM, Jumhur Hidayat dan Syahganda dipenjara karena lakukan kritik,” ujarnya
“Pak @jokowi maunya apa?” Tanya Iwan.
Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah.
Di saat bersamaan, ia juga meminta penyelenggara layanan publik terus meningkatkan kinerja.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara layanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," ujar Jokowi.[Tp]