telusur.co.id - Webinar Nasional untuk membedah Buku “ERA BARU BIROKRASI” pada Sabtu, 4 Maret 2023 telah mengumpulkan para ekonom dan penggiat birokrasi dalam satu ruang virtual.
Webinar ini dihadiri oleh masyarakat luas dan khususnya yang sedang mengikuti pendidikan dan seluruh pemerhati birokrasi di Indonesia. Acara webinar nasional ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Doktor Ekonomi Angkatan 46 Universitas Borobudur (UNBOR) yang menghadirkan 2 (dua) orang pembedah sekaligus penulis buku yaitu Prof. Prijono Tjiptoherijanto dan Pandu Wibowo, S.Sos.,M.E. serta 5 (lima) pembahas yaitu Prof. Dr.H. Faisal Santiago, S.H., M.M, Dr. Machfud Sidik, M.Sc., Sisdjiatmo K. Widhaningrat, S.E., M.Sc., Dr. Ir. Nugroho Agung Wijoyo, M.A. dan Dr. Ir. Djoko Udjianto, M.M. Acara ini dipandu langsung oleh Ketua Program Doktor Ekonomi, Prof. Heru Subiyantoro., SE., MSc., Ph.D.
Dalam sambutannya, ketua panitia penyelenggara menyampaikan bahwa webinar ini diharapkan dapat memberikan pengayaan wawasan dan gagasan, pemahaman yang lebih baik, serta perbaikan birokrasi dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) serta memperkaya kerangka pikir yang lebih efektif untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Mengawali penjelasan, sebagai penulis Prof Prijono menyampaikan tujuh prinsip kehidupan publik serta Good Governance dalam beberapa perpektif.
Prof Prijono juga menyatakan tantangan dalam birokrasi adalah pemberantasan korupsi serta penegakan hukum.
Sementara itu, Pandu Wibowo memberikan penjelasan bahwa Buku yang diterbitkan Penerbit Kosakatakita dengan 160 halaman bercerita banyak aspek yang terkait birokrasi seperti tantangan birokrasi di Indonesia, meritokrasi, revolusi industri 4.0, generasi milenial, teknologi digital, perubahan di masa pandemi, dan pentingnya kinerja birokrasi untuk meningkatkan kesejahteraan.
Selain itu juga terkait peningkatan mutu SDM, distribusi ASN, radikalisme, transaksi jabatan, serta masuknya ASN generasi milenial yang sudah sangat mampu beradaptasi dengan teknologi.
Dr. Machfud memberikan apresiasi yang luarbiasa terhadap materi buku, topik yang dipilih memiliki banyak sisi yang bisa dibahas, serta menyampaikan informasi masih adanya tumpang tindih aturan ASN, kurangnya kompetensi, kurangnya distribusi, bahkan di negara maju pun permasalahan birokrasi masih terjadi.
Sisdjiatmo membahas bagaimana market failure bisa berdampak kepada kebijakan pemerintah, dan juga bagaimana birokrasi berdampak pada kondisi ekonomi baik mikro maupun makro.
Dr. Nugroho menyampaikan bahwa birokrasi harus lincah, diperlukan leadership yang kuat, akuntabel, responsible dan profesional. Dr. Djoko menyampaikan perlunya reformasi birokrasi dan efisiensi APBN (quality of spending).
Diskusi berlangsung cukup produktif, utamanya dari kalangan pemerhati birokrasi di Indonesia yang mempertanyakan cara memperbaiki birokrasi untuk mendukung pembangunan Indonesia menuju kemajuan. Selain pertanyaan juga tertuju bagaimana kepentingan politik dapat dibatasi agar tercapai birokrasi yang baik untuk mencapai good governance. Ada juga pertanyaan terkait dengan bagaimana menerapkan integritas dalam lingkungan Aparatur Sipil Negara.
Jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah memaksimalkan sistem dan teknologi untuk memperbaiki birokrasi yang telah ada.
Direktur Pascasarjana Universitas Borobudur, Prof. Dr.H. Faisal Santiago, S.H., M.M dalam penjelasannya sekaligus menutup acara webinar nasinal memberikan apresiasi yang tinggi dan menyampaikan bahwa buku ini merupakan salah satu bentuk laporan hasil olah pikir dari Prof. Prijono beserta kolega yang sangat menarik.
Masih dalam penjelasan beliau, penulis yang merupakan salah satu pengajar di Program Doktor Ekonomi Universitas Borobudur memiliki peran yang luar biasa memberikan sumbangsih pemikiran untuk memperbaiki birokrasi di Indonesia. Buku ini harus dibaca oleh khalayak luas. Beliau juga menjelaskan bahwa dalam buku ini jelas memberikan jawaban bahwa untuk memperbaiki birokrasi adalah pemanfaatan teknologi. Buku ini menjadi salah satu buku suci dalam pemajuan pemikirian birokrasi untuk kemajuan bangsa melalui pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang adaptatif terhadap teknologi.
Buku ini merupakan tulisan yang telah memicu para akademisi lainnya untuk melakukan kajian yang lebih mendalam terkait birokrasi bahkan memancing penyusunan buku baru terkait birokrasi, seperti yang tercetus dari beberapa peserta webinar. Banyak juga peserta yang kemudian tertarik untuk membaca buku ini, dan menurut informasi, buku ini akan segera tersedia di toko buku terkemuka di Indonesia.(Fie)