telusur.co.id - Wakil Menteri Hukum dan HAM atau Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej, tak ambil pusing atas laporan yang dilayangkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan gratifikasi sebesar Rp7 miliar.
Pangkalnya, permasalahan tersebut terjadi antara asisten pribadinya dengan klien Sugeng dalam konteks sebagai penasihat hukum.
"Saya tidak perlu menanggapi secara serius karena pokok permasalahan adalah hubungan profesional antara Aspri Saya YAR dan YAM sebagai Lawyer dengan kliennya Sugeng," kata Eddy, kepada wartawan, Selasa (14/3/23).
Karena itu, Eddy meminta perkara tersebut langsung dikonfirmasi saja kepada asisten pribadinya, Yogi Ari Rukman (YAR) dan Yosi Andika (YAM).
"Silahkan komfirmasi lebih lanjut kepada YAR dan YAM yang disebutkan oleh Sugeng dalam aduannya," ujar dia.
Sebelumnya, Sugeng IPW melaporkan Eddy Hiariej kepada KPK atas dugaan penerimaan aliran dana. Aduan tersebut masih berkaitan dengan permasalahan hukum PT Citra Lampia Mandiri (CLM).
Sugeng menjelaskan, mulanya Helmut Hermawan meminta konsultasi hukum kepada Eddy terkait permasalahannya di PT CLM. Ia menambahkan Helmut kemudian mengirim sejumlah uang kepada Eddy melalui asisten pribadinya.
"Bulan April dan Mei ada satu pemberian dana masing-masing Rp 2 miliar dan Rp 2 miliar. Jadi total sebesar Rp 4 miliar, yang diduga diterima oleh Wamen EOSH melalui asisten pribadinya di Kemenkumham, saudara YAR. Ini buktinya, ini peristiwa pertama," kata Sugeng pada Selasa (14/3/23).
Selain itu, Sugeng mengatakan Helmut kemudian diarahkan untuk berkonsultasi kepada dua asisten pribadi Eddie Hiariej berinisial YAR dan YAM. "Mereka berdua aspri saya," ujar Sugeng menirukan isi chat Wamenkumham Eddy Hiariej.
Setelah ada hal tersebut, Sugeng mengatakan informasi pengesahan badan hukum PT CLM atas nama Helmut Hermawan keluar di Direktorat AHU. Namun, ia mengatakan pada September 2022, informasi pengesahan tersebut hilang.
"Lalu muncul susunan direksi PT CLM baru di Direktori AHU dengan pemimpinnya berinisial ZAS yang berkonflik dengan HH," kata dia.[Fhr]