telusur.co.id - Jenazah Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, tiba pada Kamis malam (1/8/24) di ibu kota Qatar, Doha, untuk pemakamannya pada hari ini, Jumat (2/8/24).

Sebelumnya pada hari Kamis (1/8/24), jenazah Haniyeh dishalati di Teheran diimami oleh Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dan kemudian dilangsungkan prosesi yang dihadiri oleh jutaan orang di ibu kota Iran tersebut, sehari setelah terjadinya pembunuhan.

Shalat jenazah Haniyeh juga diikut oleh para pejabat dan tokoh Iran, termasuk Presiden Masoud Pezeshkian.

Saluran Al Jazeera Qatar memberitakan bahwa jenazah Haniyeh tiba di Doha untuk persiapan pemakamannya pada hari Jumat (2/8/24).

Hamas dan Iran pada hari Rabu lalu mengumumkan gugurnya Haniyeh akibat serangan yang menyasar kediamannya di Teheran, sehari setelah Haniyeh berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,Masoud Pezeshkian.

Hamas menyatakan bahwa prosesi pemakaman secara resmi pada hari Kamis di Teheran, dan jenazahnya akan dibawa ke Doha pada sore hari.

Disebutkan bahwa usai salat Jumat, jenazah akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya, dengan dihadiri oleh masyarakat, para ulama, dan para pemimpin Arab dan Islam.

Israel tetap bungkam mengenai serangan yang menyebabkan terbunuhnya Haniyeh, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengisyaratkan tanggung jawab Tel Aviv atasnya.

Pembunuhan pemimpin politik gerakan Hamas berusia 61 tahun, yang tinggal di pengasingan di Qatar itu serta pembunuhan Israel terhadap komandan militer gerakan Hizbullah Lebanon, Fouad Shukr, di Beirut menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan meluasnya konflik yang telah berlangsung sekitar sepuluh bulan di Jalur Gaza antara Israel dan Hizbullah, yang didukung Iran. [Tp]