telusur.co.id - Kualitas udara Jakarta yang belakangan ini memburuk menjadi sorotan publik, terkhusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Yuke Yurike meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk segera mengambil upaya-upaya konkret untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota.
"Kualitas udara di Jakarta semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang sudah mencapai tingkat kritis dalam beberapa hari belakangan,” kata Yuke kepada awak media di Jakarta, dikutip Jumat (8/6/23).
Yuke mengatakan, Pemprov DKI harus segera bertindak untuk mengurangi polusi udara. Karena jika tidak, kesehatan warga Jakarta akan terkena dampaknya. Baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebab, ia mengaku sudah banyak menerima keluhan yang diterima saat dirinya melakukan kegiatan reses.
"Ketika saya turun reses, banyak keluhan dari masyrakat anak mereka mengalami batuk dan pilek karena paparan dari polusi," ujar Yuke.
Oleh karena itu, politikus partai banteng ini mendorong Pemprov DKI untuk terus melanjutkan pembangunan transportasi umum seperti LRT yang saat ini pembangunannya telah berhenti selama 5 tahun.
Selain itu, Pemprov DKI juga harus menambah koridor busway hingga ke level mikro, sehingga nantinya masyarakat dapat berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum yang pada akhirnya dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.
Lebih lanjut, Yuke juga mendorong Pemprov agar terus mengejar cakupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk bisa mencapai target sebesar 30 persen.
Pasalnya, RTH di DKI Jakarta baru mencapai 33,33 kilometer persegi atau setara 5,18 persen dari luas Jakarta yang mencapai 664,01 kilometer persegi.
Selain itu, Pemprov DKI juga harus menggalakan penetapan standar emisi dengan menerapkan standar emisi yang lebih ketat untuk mobil dan kendaraan lainnya. Sebab hal ini dapat mengurangi jumlah polutan yang terlepas ke udara.
"Saya rasa jika langkah-langkah ini dijalankan oleh pemerintah bisa berdampak positif pada perbaikan kualitas udara Jakarta, sehingga bisa menjadi kota yang lebih sehat bagi semua orang," ujar Yuke.
Diketahui, sebagaimana dikutip dari IQAir, akhir-akhir ini pada periode 3-12 Juni 2023, kualitas udara Jakarta berkisar antara 110 hingga 152 AQI. Kualitas udara paling "baik" sendiri diperkirakan pada Sabtu (10/6)/23.
Indonesia sendiri berada pada posisi keempat wilayah dengan polusi tertinggi di Indonesia, berada di bawah Cileungsir, Jawa Barat dengan 162 AQI; Tangerang Selatan, Banten dengan 157 AQI; dan Pasarkemis, Banten dengan 155 AQI.
Selain indeks kualitas udara yang buruk, nilai polutan PM2.5 di wilayah Jakarta juga cukup besar, yakni 57,6 µg/m³. Konsentrasi PM2.5 ini 11,5 kali lipat nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.. [Fhr]