telusur.co.id - Teroris bersenjata melancarkan serangan brutal di tempat ziarah Hazrat Shah Cheragh di mana penyerang berusaha masuk melalui sebuah pintu namun dihadang oleh petugas keamanan, Minggu (13/8/23). Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan ini.
Dikutip Al Jazeera, Minggu (13/8/23), laporan awal menunjukkan bahwa dua penjaga terbunuh, dan sedikitnya lima orang lain terluka dengan kondisi tiga antaranya parah.
Pasukan keamanan menangkap salah satu pelaku serangan, dan saat ini tempat ziarah itu ditutup untuk sementara wantu di bawah kendali pasukan keamanan, yang juga sedang memburu penyerang lain yang berhasil melarikan diri.
Gubernur provinsi Fars Mohammad Hadi Imaniyeh mengatakan kepada TV nasional bahwa serangan itu terjadi hampir pukul 19:00 waktu setempat.
Seorang komandan IRGC di Provinsi Fars mengatakan bahwa seorang teroris telah ditangkap di lokasi oleh pasukan keamanan.
Foto yang dipublikasikan di situs jejaring sosial dilaporkan sebagai foto teroris yang ditangkap dan berada di rumah sakit.
Saksi mata juga memposting video diri mereka secara online mengatakan bahwa mereka telah mendengar suara tembakan diikuti dengan sirene ambulans yang datang ke lokasi.
Tempat ziarah yang ikonik itu sebelumnya juga diterjang serangan teroris pada 26 Oktober 2022, yang menewaskan 13 orang.
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengarahkan Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi dan Gubernur Provinsi Fars Mohammad Hadi Imaniyeh untuk segera mengidentifikasi dan menghukum para pelaku serangan teroris di Shah Cheragh.
Dalam panggilan telepon terpisah, Raisi, yang juga ketua Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC), mendesak kedua pejabat tersebut untuk sepenuhnya memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk merawat para korban luka.
Presiden Iran memerintahkan Vahidi untuk segera menyelidiki dimensi keamanan insiden tersebut dan melaporkan hasilnya.
Raisi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang berduka.
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengutuk keras serangan itu sembari memperingatkan “akhir yang menyakitkan” bagi para pelaku dan pendukung kejahatan keji itu.
“Operasi teroris di tempat suci Hazrat Shah Cheragh sangat dikutuk,” tulis Amir-Abdollahian dalam sebuah postingan di akun sebuah media sosial miliknya.
Pada awal Juni, Iran mengeksekusi dua pria yang telah melakukan kontak dengan operasi ISIS di negara tetangga Afghanistan yang memberikan senapan kepada pria bersenjata dan membawanya ke lokasi penembakan.
Tiga orang lagi juga diadili dan dijatuhi hukuman penjara mulai dari lima hingga 25 tahun karena bekerja sama dengan kelompok bersenjata tersebut. [Tp]