telusur.co.id - Divisi 7 Korps Lapis Baja Angkatan Darat Israel melakukan latihan tempur intensif bersandi Juniper Oak, dengan partisipasi tentara AS. Mereka mensimulasikan situasi perang di Lebanon selatan, di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.
Tujuh belas tahun setelah Perang Lebanon Kedua, para kombatan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Yiftach Norkin bergerak menuju ke Wadi Ara, sebuah area yang mensimulasikan zona pertempuran, menurut laporan saluran iNews 24 Israel, yang dikutip Rai Al Youm, Jumat (14/7/23).
Di tengah maraknya laporan tentang ketidaksepakatan antara pemerintahan Biden dan pemerintah Israel saat ini, sebuah batalion militer AS, berpartisipasi dalam latihan tersebut secara tidak biasa, dan mereka tiba di Israel dari salah satu negara Teluk Arab di mana mereka ditempatkan.
Kata Kapten Matthew Helm, seorang komandan tentara AS, mengatakan, “Saya mengerti bahwa banyak berita yang dilaporkan tentang hubungan antara Israel dan AS. Tapi kami belajar banyak dari Israel saat kami berlatih di sini, dan saya harap kami menyampaikan informasi yang baik kepada tentara Israel dalam hal taktik, perencanaan, dan operasi bersama sehingga kami dapat menciptakan hubungan yang lebih baik antar tentara.”
Latihan itu berlangsung di tengah ketegangan antara Hizbullah dan Israel, dan setelah pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada minggu ini mengancam.“Jika Israel memutuskan untuk menyerang tenda yang didirikan oleh anggota Hizbullah di Lebanon , maka kami tidak akan diam,” tegas Sayyid Nasrallah.
Israel dan Libanon secara resmi berada dalam situasi perang. Ketegangan antara tentara Israel dan pasukan Hizbullah Lebanon adalah masalah yang berulang kali terjadi di perbatasan.
Pada awal April lalu, puluhan roket ditembakkan ke Israel dari Lebanon, pengeboman paling intens dalam beberapa dekade.
Pada hari Jumat, tentara Israel menembaki para demonstran di perbatasan dengan Lebanon, menurut media resmi Israel.
Radio militer Israel melalui akun resminya di Twitter menyatakan bahwa sejumlah demonstran mendekati jalur perbatasan antara Israel dan Lebanon, mereka melempar batu ke pasukan tentara Israel, yang menanggapi dengan tembakan dan melakukan tindakan-tindakan untuk membubarkan mereka.
Tidak ada pernyataan resmi segera dari tentara Israel atau otoritas Lebanon.
Tentara Israel belakangan ini mendirikan pagar kawat berduri di sekitar desa Ghajar di perbatasan antara kedua belah pihak, yang dianggap Libanon sebagai “pelanggaran serius dan upaya untuk mencaplok desa itu”.
Pada Agustus 2006, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1701, yang membuat pertempuran antara Hizbullah dan Israel dihentikan, dan menetapkan peningkatan jumlah pasukan penjaga perdamaian internasional UNIFIL di perbatasan bersama menjadi 15 ribu tentara.
Setelah pendudukan yang berlangsung lebih dari dua dekade, Israel menarik diri dari Lebanon selatan pada tahun 2000, dan PBB menetapkan “garis biru” untuk mengonfirmasi penarikan tersebut, tetapi Lebanon mempertahankan 13 titik perbatasan yang dikendalikan oleh Israel di perbatasan darat sepanjang 87 kilometer. [Tp]