telusur.co.id - Kenaikan harga beras saat ini menuai polemik dikalangan masyarakat bawah. Mereka mengeluhkan dengan naiknya harga beras premium maupun beras medium. Dimana kenaikan iti berkisar Rp 90 dan Rp 20 perkilo.
Bahkan harga beras di tahun ini sudah melampauih harga beras tertinggi ditahun 2022. Panel Harga Pangan menunjukan harga beras premium naik menjadi Rp13.280 per kg padahal sebelumnya harga beras masih Rp13.140 per kg.
Pemerintah sebelumnya sudah meminta perum bulog melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton demi menstabilkan harga.
Menyikapi hal itu, Anggota komisi IV DPR Ravindra Airlangga mengatakan bahwa langkah tersebut bisa dikatakan sangat relevan. Sebab, Pemerintah sedang mencari jalan keluar.
Jika terjadi panen raya, Ia menilai bisa saja harga beras kembali stabil. Namun untuk menurunkan harga, pihak pemerintah pastinya akan melakukan pembahasan terlebih dulu dengan DPR RI sebagai representasi rakyat.
"Untuk Harga Pokok Penjualan (HPP) nanti perlu dibicarakan dipelajari ulang agar penyerapan saat panen raya maksimal di bulan Februari - Maret nanti harga HPP akan disesuaikan dari kondisi lapangan sehingga nanti penyerapannya bisa optimal," ucapnya kepada di komplek parlemen senayan, Jakarta (31/1/23).
Diketahui, saat ini pihak DPR RI khususnya komisi IV sedang melakukan pembahasan prihal impor dan naiknya harga beras di pasaran. Dalam rapat tersebut mereka meminta pemerintah segera mencari jalan keluar agar harga kembali stabil.[tp]
Supaya Harga Beras Stabil, Ravindra: Harap Penyerapan Panen Raya Bisa Maksimal

Anggota komisi IV DPR Ravindra Airlangga