telusur.co.id - Ketujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial diharapkan bukan cuma menjadi aksesori bagi pemerintah. Karenanya, para stafsus harus jelas tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Begitu disampaikan oleh politikus PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (22/11/19)
"Tanpa kejelasan pembagian tugas dan bidang kerja plus target yang diemban, saya khawatir cuma jadi asesoris. Oleh sebab itu, keberanian Pak Jokowi harus diikuti road map tugas dan Key Performence Indikator (KPI) yang jelas," ungkap Madani.
Kendati begitu, anggota DPR RI ini, tetap mengapresiasi keberanian Jokowi untuk menunjuk anak muda sebagai staf khusus presiden di periode 2019-2024 ini. Apalagi, Jokowi juga sudah berani mengangkat para peneyandang disabilitas dan itu patut didukung semua pihak.
"Karena ada perempuan dan difabel nya juga. Ini mesti didukung.Harus diberikan kesempatan. Asal tadi, jelas tupoksi dan target serta KPI," tukasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi memperkenalkan staf khusus barunya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis kemarin. Ketujuh staf khusus baru Jokowi tersebut merupakan anak-anak muda dengan rentang usia 23-36 tahun.
Berikut tujuh nama staf khusus baru Jokowi dari kalangan milenial :
1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise
2. Aminuddin Ma'ruf, Mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2017
3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru
4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke
5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur
6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiwa di Universitas Oxford.[Fh]