telusur.co.id - Baru-baru ini viral sebuah video seorang pria yang bernama Joseph Paul Zhang menyatakan bahwa Nabi ke-25 merupakan Nabi maha cabul.

Tak hanya itu, Joseph juga mengaku sebagai nabi ke-26.

Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Agus Andrianto segera mendalami kasus tersebut. Setelah dikonfirmasi, ternyata Joseph Paul Zhang tidak berada di Indonesia.

"Mekanisme penyidikannya kan terus berjalan walaupun yang bersangkutan di luar negeri," kata Agus seperti dilaporkan Antara, Minggu (18/4/21).

Menurut Agus, konten yang dibuat Joseph Paul Zhang termasuk konten intoleran dan meresahkan masyarakat.

"Kalau yang seperti itu kan bisa dibuat laporan temuan penyidik atas konten intoleran, menimbulkan konflik sosial dan keresahan masyarakat, merusak persatuan dan kesatuan," terang Agus.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas mengapresiasi langkah kepolisian yang dengan sigap melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui secara pasti keberadaan yang bersangkutan.

"Karena kita tahu video viral dari yang bersangkutan sangat meresahkan masyarakat, sangat melukai perasaan umat Islam, bukan saja umat Islam Indonesia, tapi umat Islam di seluruh penjuru dunia," kata Robikin kepada wartawan, Minggu (18/4/21).

Menurutnya, hal tersebut tidak boleh dibiarkan. Dia meminta kepolisian setelah melakukan penyelidikan dan cukup bukti-buktinya segera melakukan penyidikan.

"Dan kami sangat percaya Kepolisian Republik Indonesia bisa membawa yang bersangkutan ke pengadilan untuk diminta pertanggungjawaban," ujarnya.

Meski demikian, Robikin mengimbau umat Islam untuk tidak melakukan hal yang tak dibenarkan oleh agama, seperti melakukan persekusi, tindakan balasan, dan lain sebagainya.

"Serahkan itu kepada Kepolisian. Apalagi kita tahu bahwa yang bersangkutan dari ucapan-ucapannya terlihat betul menyadari apa yang dia lakukan. Artinya tindakan provokatif itu sangat mungkin disengaja," ungkapnya.

"Oleh karena itu kita sebagai Muslim jangan menari di atas genderang orang lain. Jadi kita tetap mempercayakan kepada Kepolisian," pungkasnya. [Tp]