Setidaknya 900 Orang Palestina Gugur di Gaza Usai 72 Jam Dibombardir Israel - Telusur

Setidaknya 900 Orang Palestina Gugur di Gaza Usai 72 Jam Dibombardir Israel

Bangunan hancur di Gaza usai dibombardir Israel. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Setidaknya 900 warga Palestina, termasuk 230 wanita, 260 anak-anak dan orang tua, gugur dan lebih dari 4.600 orang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza selama sekira tiga hari.

Rai Al Youm melaporkan, Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Selasa (10/10/23) saat mengumumkan hal tersebut juga menyatakan 18 orang lainnya gugur dan 100 lainnya terluka di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Para pejabat Israel telah memerintahkan blokade total terhadap Gaza untuk membalas kerugian besar yang diderita Israel akibat Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh Hamas dan faksi-faksi pejuang Palestina lainnya di kawasan Israel di sekitar Jalur Gaza pada hari Sabtu (7/10/23) lalu.

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas situasi di Gaza, dan mengatakan bahwa konfrontasi tersebut akan memperburuk situasi secara eksponensial. Dia mengaku “sangat tertekan” atas pengumuman bahwa Israel akan memulai blokade total terhadap Gaza.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein-Amir Abdollahian melayangkan surat kepada Guterres mengenai keadaan di Gaza, dan memintanya untuk segera mengambil tindakan guna mencegah genosida warga Gaza oleh Israel.

Hamas telah menembakkan rudal ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv pada hari Selasa (10/10/23), dan melancarkan serangan rudal baru ke kota-kota Israel, termasuk Ashkelon. Hamas mengaku juga telah menyerang kota Tel Aviv.

Media Israel mengabarkan bahwa sirene terdengar di daerah sekitar Tel Aviv. Kota Ashdod, di selatan Tel Aviv, mengalami keadaan serupa.

Hamas mengatakan perlawanan harus dilakukan untuk membuat musuh, Israel, terpukul, baik dalam hal kemampuan senjata dan ketahanan untuk menghadapi pertempuran yang berlarut-larut.

Juru bicara Hamas Hazem Qasim mengatakan dampak Operasi Badai Al-Aqsa terus mengguncang Israel. Menurutnya, Israel berusaha untuk membalas keterhinaan tentaranya yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menyerang lebih banyak warga sipil.

Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Jurnalis Palestina, Omar Nazzal, mengatakan serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat sedang meningkat.

“Wartawan tidak dapat bergerak di Tepi Barat dan antara Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds (Yerusalem) karena pembatasan yang dilakukan Israel,” katanya.

“Jurnalis juga dilarang melakukan pekerjaannya, semuanya dilakukan oleh otoritas Israel untuk menghentikan mereka menunjukkan kepada dunia kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina,” tambahnya.

Laporan lain menyebutkan bahwa sejauh ini tak kurang dari delapan wartawan Palestina gugur dam 10 lainnya terluka akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.

Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mematikan dari Gaza sebagai tanggapan atas kekerasan Israel dalam beberapa pekan terakhir terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan berlanjutnya kehadiran ekstremis Yahudi di Masjid al-Aqsa. [Tp]


Tinggalkan Komentar