telusur.co.id - Sebuah fakta baru dari kasus penemuan mayat di sebuah kebun di kawasan Cimanggis, Depok terkuak. Korban yang sebelumnya disebut wanita, namun faktanya korban merupakan seorang pria.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, fakta tersebut didapat setelah polisi melakukan autopsi pada jasad korban. Pasalnya secara kasat mata, kondisi korban sudah sulit dikenali lantaran diperkirakan sudah meninggal seminggu sebelum ditemukan.
"Dokter forensik yang lebih berkompeten untuk memeriksa hasilnya bahwa korban dinyatakan seorang laki-laki, berjenis kelamin laki-laki," ujar Yogen dalam keterangannya, Sabtu (13/5/23).
Menurut Yogen, mulanya polisi mengira korban perempuan karena tak ditemukan indikasi alat kelamin pria.
"Jadi tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya, apakah itu (alat kelamin) hilang karena pembusukan atau hilang disengaja, ya," kata dia.
Lebih jauh Yogen menjelaskan, dokter forensik tidak bisa memastikan korban tewas akibat kekerasan yang terjadi di bagian leher. Sebab, ada sejumlah organ leher korban yang mulai rusak.
"Dokter sekarang masih melanjutkan dengan upaya forensik di mana mengambil jaringan dari korban untuk dicek di mikroskop apakah ada perubahan. Untuk terkait masalah adanya penyakit atau bukan kita masih menunggu itu," jelasnya.
Korban memiliki ciri-ciri berusia antara 49 hingga 56 tahun dengan tinggi 162 cm. Polisi masih menunggu hasil lengkap autopsi yang dilakukan para dokter.
"Nanti kita menunggu hasil lengkapnya hasil autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," terangnya. (Tp)