telusur.co.id - Satpol PP DKI menggelar razia rutin yang telah dimulai pada awal Februari kemarin dan berhasil menjaring sekitar 14.018 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
“Data yang sudah kami lakukan selama lebih kurang dari Februari sampai saat ini sebanyak 14.018 orang yang sudah terjangkau oleh kami,” kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin di Jakarta, Rabu (15/3/23).
Arifin mengatakan, ribuan PPKS yang terjaring razia itu yakni pengemis, manusia silver, badut, anak jalanan hingga ondel ondel.
"Siapa mereka itu? Ada manusia gerobak, ada manusia silver cosplay yang suka di tengah jalan di lampu merah. Kemudian ada badut, gelandangan, pengemis paling banyak 380 orang, pengamen di lampu merah persimpangan dan sebagainya. Ondel-ondel, anak jalanan, lalu PSK pemulung dan sebagainya," ujarnya
Arifin menjelaskan, pihaknya tak melarang para pemulung untuk mengepul sampah-sampah plastik atau sebagainya yang bisa dijual kembali. Namun, katanya, pihaknya bakal menangkap pengemis yang berdiam di satu tempat.
"Seperti manusia gerobak atau manusia karung, manusia karung itu kalau dia memulung sebagai profesi silakan ya kan dia mengambil barang yang bisa didaur ulang, yang memiliki nilai ekonomis," ujar Arifin.
"Ada kecenderungan mereka itu duduk di satu tempat tertentu kemudian dia memelas seperti orang mengemis, nah kalau dia mengemis itu yang nggak boleh," sambungnya.
Selain itu, mengingat bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi yang bakal menjadi momentum untuk orang luar daerah melakukan aksi mengemis di Jakarta.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi Arifin menerjunkan anggotanya untuk melalukan razia rutin kepada para pengemis itu.
"Kita tahu bahwa yang namanya orang Ramadhan, ada yang mengatakan bahwa banyak yang datang dari daerah mereka jadi semacam pengemis memanfaatkan waktu di Ramadhan orang memberikan sedekah," ujarnya. [Fhr]