telusur.co.id - Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menekankan kelanjutan operasi militer khusus negaranya di Ukraina.
Bersamaan dengan permintaan berulang Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan menerima bantuan beberapa juta dolar dari Barat, serta pergerakan provokatif Barat di dekat perbatasan Rusia, Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 24 Februari 2022 memerintahkan serangan militer di wilayah Donbas untuk memenuhi permintaan perlindungan dari para pemimpin Donetsk dan Luhansk.
Putin telah menekankan bahwa serangan ini dilancarkan untuk menumpas neo-Nazi Ukraina dan pelucutan senjata negara ini.
Presiden Rusia juga telah memperingatkan bahwa tindakan negara-negara Barat dalam mengirimkan senjata dan tentara bayaran ke Ukraina akan membunuh negara ini.
Menurut kantor berita TASS,yang dikutip pada Senin (5/6/23), Jubir Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyinggung tentang operasi militer khusus negara itu di Ukraina, dengan menegaskan bahwa Rusia harus menyelesaikan apa yang sedang dilakukannya.
Dmitry Peskov juga mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, negara-negara Barat mengabaikan serangan dan penembakan di wilayah Donbas, dan upaya Barat untuk melanjutkan pasokan senjata baru ke Kyivv dengan dalih perang di Ukraina, yang menyebabkan situasi di negara ini semakin buruk.
Juru bicara kepresidenan Rusia mengungkapkan kata-kata ini tentang diamnya Barat terkait serangan Ukraina di wilayah perbatasan Belgorod Rusia. [Tp]