telusur.co.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan situasi di garis depan di timur negara itu semakin sulit karena Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke medan perang.
Kremlin menargetkan kemenangan di medan perang yang signifikan setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran. Saat ini, Rusia mencoba untuk menguasai kota Bakhmut dan berjuang untuk menguasai rute pasokan utama terdekat untuk pasukan Ukraina.
Pasukan Rusia juga berusaha merebut kota pertambangan batu bara Vuhledar, sekitar 120 kilometer (75 mil) barat daya Bakhmut, juga di wilayah timur Donetsk.
"Saya sering harus mengatakan bahwa situasi di garis depan sulit, dan semakin sulit, dan itu terjadi lagi. Penyerbu mengerahkan lebih banyak pasukannya untuk menghancurkan pertahanan kami," kata Zelenskiy dalam alamat video malam Sabtu seperti dilansir reuters.
“Sangat sulit sekarang di Bakhmut, Vuhledar, Lyman dan arah lainnya,” lanjutnya.
Sebelumnya pada hari itu, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar menulis di Telegram bahwa upaya Rusia untuk mematahkan pertahanan di Bakhmut dan Lyman telah gagal.
Lyman, yang terletak tepat di sebelah utara Bakhmut, dibebaskan oleh pasukan Ukraina pada bulan Oktober. Pada hari Jumat, Zelenskiy bersumpah bahwa pasukannya akan berjuang untuk Bakhmut "selama kita bisa", tetapi situasi di sana semakin mengerikan bagi pasukan Ukraina. [ham]