telusur.co.id - Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, BRICS dapat menjadi pusat konsentrasi di dunia multipolar, dan menjadi ancaman dunia unipolar.
"Negara-negara anggota BRICS saat ini sedang mengalami kemajuan, dan membuktikan kekuatan serta stabilitas mereka," kata Ryabkov, dikutuip Parstoday, Kamis (1/6/23).
Sehubungan dengan berita yang dirilis media-media Barat, terkait pemindahan lokasi penyelenggaraan pertemuan BRICS dari Afrika Selatan ke China, Ryabkov menyebutnya sebagai hoaks.
"Kemungkinan besar berita-berita bohong ini disebarkan dalam rangka menciptakan kerumitan dalam koordinasi BRICS, dan memaksakan sejenis perintah kerja tidak benar," ujarnya.
"Masalah perluasan BRICS dan bergabungnya sejumlah negara seperti Arab Saudi, sudah sejak lama dibahas, dan kami akan mendukung keanggotaan mereka tanpa syarat apa pun," tambah Ryabkov.
Ia menegaskan, negara-negara yang bergabung ke dalam kelompok negara penyanksi Rusia, tidak boleh menjadi salah satu anggota baru BRICS.
Pertemuan BRICS di Cape Town, Afrika Selatan, digelar hari Kamis (1/6/23), dan turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir Abdollahian. [Tp]