telusur.co.id - Tokoh nasional Rizal Ramli merubah cara pola pikir terkait isu climate change. Rizal membuat tagline baru “bukan climate change tapi climate justice
Dia menjelaskan bahwa climate change itu terlalu sumir. Karena akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak hati-hati, seperti hutan dan sejenisnya menciptakan ketidakadilan di masyarakat.
Salah satunya persoalan yang tengah dihadapi masyarakat di Kalimantan.
“Pengelolaan sumber daya alam yang abal-abalan menciptakan Social Injustice. Akibatnya suhu semakin panas, provinsi kalimantan itu banjir luar biasa, tambahnya, sebagaimana dilansir dari akun YouTube Dr Rizal Ramli pada Minggu, tanggal 14 November 2021.
Rizal mengkaitkan antara climate dan justice. Karena kedua variabel tersebut, mengandung pendekatan yang melampaui dari penjelasan teknis pada umumnya.
“Saya mengkaitkan antara Climate and Justice sehingga pembahasan itu tidak dari segi teknis. Bukan lagi dari segi angka-angka saja, suhu naik berapa, global warming, tapi kita kaitkan dengan Social Justice,”terangnya.
Rizal menyebut, pengelolaan climate yang ugal-ugalan, jor-joran hanya menguntungkan industri itu, akan punya dampak sosial yang besar kepada generasi muda kita.
"Kualitas udara yang jelek dikota-kota besar, sehingga anak-anak muda kita dan anak kecil kita bisa sakit paru-paru dan sejenisnya. Kebijakan lingkungan dan Industri yang jor-joran dan tidak bersahabat itu menimbulkan social justice, menimbulkan masalah kesehatan dan lain-lain,” tambahnya.
Rizal mengajak perjuangkan keadilan dalam pengelolaan sumber daya alam. Caranya supaya manfaat sumber daya alam itu betul-betul untuk rakyat Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Kedua pengelolaan sumber daya alam itu harus hati-hati supaya lingkungan hidup lebih baik dan tidak menimbulkan masalah sosial.(Fie)