telusur.co.id - Tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan kepada buzzer atau pendengung di media sosial soal jabatan membantu presiden yang diberhentikan dari jabatannya. 

Rizal Ramli menegaskan serangan yang dilakukan buzzer membunuh demokrasi, yang seharusnya mengutamakan dialog untuk kemajuan bangsa.

Sementara jurus yang digunakan buzzer yang diterima oleh Rizal Ramli selama ini, yaitu “menteri pecatan” tidak melihat duduk persoalan.  Dan hal tersebut merupakan bukan hal baru. 

Rizal menekankan, bahwa seorang menteri bisa saja tidak cocok dengan presiden yang memimpin pemerintahan. Rizal Ramli menekankan pemecatan  bukan pertanda menteri memiliki dosa besar pada rakyat Indonesia.

“Ini soal pecatan buat yang kurang wawasan dan oon. SBY dipecat Megawati, Jusuf Kalla  dan Wiranto dipecat Gus Dur, Prabowo Subianto dipecat Habibie,” ujar Rizal, Jumat (8/10/2021).

Terpenting menteri tersebut dipecat bukan karena kasus korupsi dan pelanggaran hukum lainnya.

“Jadi ini sering terjadi karena perbedaan kebijakan dan style. Yang penting integritas terjaga,” pungkasnya.(fie)