telusur.co.id - Kasus dugaan kebocoran 297 juta data warga negara Indonesia (WNI) pengguna BPJS Kesehatan terus diselidiki. Penyidik Bareskrim Polri juga telah melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan di kantor BPJS Kesehatan.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, penyidik melakukan penggeledahan selama tiga hari berturut-turut. Penggeledahan dimulai pada Selasa, 8 Juni 2021 dan berakhir pada Kamis, 10 Juni 2021.

"Telah dilakukan penggeledahan di kantor BPJS Kesehatan terhadap server BPJS Kesehatan di Jakarta Pusat," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jumat (25/6/21).

Selain melakukan penggeledahan, kata Ramadhan, penyidik Bareskrim juga melakukan pengecekan database BPJS Kesehatan. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui dari mana dugaan kebocoran data tersebut berasal. 

"Tim Forensik Siber Bareskrim sudah melihat secara langsung database BPJS Kesehatan," katanya.

Seperti diketahui, 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum daring. Bahkan dari data tersebut ada juga daftar nama penduduk yang telah meninggal dunia.

Dugaan kebocoran ini awalnya viral dari cuitan akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia. Data yang bocor itu meliputi informasi yang cukup lengkap dari para WNI. (Fhr)