telusur.co.id - Rakyat Jerman berunjuk rasa di depan sebuah pabrik senjata untuk memprotes produksi senjata dan pengirimannya ke Ukraina.
Kelompok demonstran anti-perang yang dikenal sebagai "Perlucutan Senjata Rhine Metal" pada hari Jumat (2/9/22) kemarin mengadakan rapat umum protes di depan pabrik senjata Krauss-Maffei-Wegmann di Kassel, Jerman, untuk memprotes produksi senjata dan ekspor senjata mereka ke Ukraina
Dilaporkan dw.com, gerakan protes "Disarm Rhinemetall" hari Jumat (2/9/22) menyerukan protes di seluruh negeri untuk menghentikan produksi senjata di Jerman, dan ekspornya ke Ukraina.
Polisi Jerman bentrok dengan para pengunjuk rasa dan menggunakan semprotan merica serta pentungan terhadap mereka.
Para pengunjuk rasa juga melemparkan benda-benda ke pasukan polisi, yang melukai delapan polisi. Menurut polisi, setidaknya satu orang telah ditangkap dalam insiden tersebut.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Berbock baru-baru ini mengatakan dirinya tidak mempedulikan apa dipikirkan warga Jerman.
"Tidak peduli apa yang dipikirkan pemilih Jerman, atau betapa sulitnya hidup mereka, saya akan memprioritaskan Ukraina," kata Berbock.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman di jejaring sosial ini diikuti oleh banyak reaksi negatif dari orang Jerman dan dunia.
Kanselir Jerman Olaf Schultz telah berjanji sebelumnya bahwa Berlin akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.
Pekan lalu, Kementerian Ekonomi Jerman mengumumkan bahwa ekspor peralatan militer negara itu ke Ukraina telah meningkat tahun ini. [Tp]