telusur.co.id - Pasukan pejuang Hizbullah Lebanon menghantamkan puluhan rudal ke beberapa posisi serta lokasi perkumpulan  tentara pendudukan Israel di Zarit, Zibdin, Ruwaisat al-Alam, dan Naqoura al-Bahri.

Dilansir dari Al Alam, Hizbullah pada hari Kamis (21/6/24) melepaskan puluhan roket Kastyusha ke kawasan Zarit dan sekitarnya sebagai balasan atas aksi pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Zionis di distrik Darghifa.

Media Israel menyebutkan terpantaunya 25 penembakan misil dari Lebanon ke arah Galilee Barat, sebuah rumah terkena serangan itu di permukiman Zarit di dekat perbatasan Lebanon, dan terjadi kerusakan akibat jatuhnya misil di permukiman Afan Manahim di Galilee Barat.

Sebagai dukungan Gaza, Hizbullah menggempur perkumpulan pasukan pendudukan di situs Al-Samaqah di perbukitan Kfar Shuba di wilayah pendudukan Lebanon, dan gempuran ini tepat mengena sasaran.

Hizbullah juga menggempur secara presisi situs-situs Zabdin di daerah pertanian Sheeba yang diduduki, dan kawasan Ruwaisat Al-Alam di perbukitan Kfar Shuba, serta situs maritim Naqura.

Kobi Marom, seorang kolonel Israel, mengatakan bahwa Hizbullah belum menggunakan seluruh kemampuan pesawat nirawaknya, dan  bahwa mereka mampu menimbulkan masalah serius bagi Israel bukan hanya dengan pembuatan film, melainkan juga dengan menyerang institusi di bagian tengah Israel (Palestina yang diduduki).

Kepala Dewan Pemukiman Regional Galilee Barat, Moshe Davidovich mengatakan, seperempat juta pemukim yang tinggal di garis depan sepanjang 9 kilometer tidak mengenal siang dan malam.

Shaul Goldstein, CEO perusahaan pemerintah yang bertanggung jawab mengelola jaringan listrik Israel  memperingatkan bahwa kubu resistensi di Lebanon akan dengan mudah menghancurkan jaringan listrik Israel.

Dia memperkirakan bahwa setelah 72 jam tanpa listrik, maka mustahil untuk tinggal di wilayah pendudukan.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Institute for National Security Studies yang berbasis di Israel mengungkapkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan tentara Israel untuk mencapai kemenangan dalam perang di front utara. [Tp]