telusur.co.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat hadapi kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu ini.
Untuk diketahui, saat ini DKI Jakarta tercatat ada 1.631 positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dan 190 sisanya dirawat di rumah sakit.
“Sudah tembus seribu kasus per 14 April ini, dan hampir 50 persen kasusnya terjadi di Jakarta," kata Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4/23).
Ia mengingatkan Pemprov DKI untuk mewaspadai kasus Sub-Varian Baru Arcturus yang diindikasi menjadi penyebab meningkatnya kasus corona di ibu kota. Apalagi, sub-varian baru virus corona itu sudah ditemukan di Jakarta sejak akhir Maret 2023 lalu.
"Kemungkinan subvarian ini daya tularnya cepat, makanya kasusnya terus meningkat. Pemprov DKI Jakarta jangan lengah, segera lakukan upaya untuk melindungi warga terutama anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya (orang dengan imunitas rendah dan dengan komorbid),” ujar Idris.
Lebih lanjut, Idris meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI untuk kembali menggencarkan vaksinasi booster dosis kedua yang capaiannya masih sangat rendah. Adapun capaian vaksinasi booster kedua di DKI saat ini berkisar di angka 5,35 juta.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat 15,47 juta; Jawa Timur 9,37 juta, dan Jawa Tengah 8,57 juta dosis.
“Padahal dengan melakukan vaksinasi booster, diyakini bisa memperingan gejala dan kematian yang disebabkan oleh virus,” tuturnya.
Idris mengungkapkan, meskipun pemerintah pusat sudah mencabut aturan PPKM sejak Desember 2023 lalu. Namun, upaya pencegahan Covid-19 harus tetap dilakukan. Mengingat masih berkeliarannya virus tersebut.
"Jadi upaya melindungi diri sendiri dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi tetep harus disosialisasikan. Idris menghimbau Pemprov untuk terus menggandeng pengurus RT/RW dan para kader untuk sosialisasikan ini, terlebih dengan adanya subvarian baru ini," tandasnya. [Fhr]