telusur.co.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyesalkan sikap para pemimpin negara Eropa yang hanya diam menyaksikan pembakaran Al Quran di negara mereka.
Dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, Nicolas Maduro, Minggu (6/8/23) mengatakan, dirinya menyesalkan kebisuan para pemimpin negara Eropa terkait pembakaran Al Quran.
"Saya bertanya kepada umat Kristen dunia, jika di Swedia dan Denmark atau negara lain kitab suci agama Kristen dibakar, apa yang kalian rasakan?" ujarnya.
"Saya sebagai seorang Kristen bertanya kepada diri saya sendiri, jika seseorang membakar Injil, maka apa yang akan saya rasakan. Kami akan marah sekali, dan menganggap pembakaran kitab suci sebagai penghinaan besar. Saya di lubuk hati terdalam merasakan kemarahan umat Islam saat menyaksikan Al Quran dibakar," imbuhnya.
Menurut Maduro, orang-orang yang diam menyaksikan pembakaran Al Quran ikut terlibat dalam kejahatan ini.
"Dan saya mengecamnya, sekarang kita melihat para pemimpin negara-negara Eropa diam menyaksikan kejahatan ini," ujarnya.
Pada saat yang sama, Maduro mengecam kebencian yang disebarkan terhadap umat Islam oleh kelompok-kelompok sayap kanan ekstrem, dan rasis di negara-negara Barat yang melakukan aksi penistaan terhadap Al Quran. [Tp]