telusur.co.id - Presiden Suriah Bashar Al Assad mengatakan, China, di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, berdiri di samping Suriah. Menurutnya, saat berbicara soal kemitraan, China tidak mengupayakan hegemoni.
Dalam wawancara dengan CCTV, dikutip Sabtu, (30/9/23) Bashar Al Assad menjelaskan, China adalah negara besar yang hari ini memainkan peran penting di arena global.
Menurut Assad, ketika China berbicara soal kemitraan, maka ia berbicara tentang sebuah prinsip baru, dan tidak berbicara soal hegemoni.
"Negara-negara kecil membutuhkan kemitraan ini, dan peran inilah yang sedang dimainkan China. Negara ini selain mengambil sikap-sikap politik transparan yang terhindar dari segala bentuk formalitas, juga berdiri di samping Suriah, di DK dan Majelis Umum PBB," paparnya.
Presiden Suriah melanjutkan, dimensi pembangunan bagi Damaskus sangat penting, karena Suriah sekarang berada di ambang blokade ekonomi yang buruk, penuh kekerasan dan berbahaya dari barat.
Assad meyakini tujuan dari blokade ekonomi Barat adalah untuk membuat rakyat Suriah kelaparan, dan ia mengaku sudah membicarakan masalah ini dengan pemerintah China.
"Pemerintah China, akan menyalurkan bantuan-bantuan kemanusiaan, dan memainkan peran penting untuk mengurangi penderitaan serta kesulitan Suriah," imbuhnya.
Pada saat yang sama Presiden Suriah mengabarkan sejumlah pertemuan akan digelar di Damaskus, untuk membahas mekanisme implementasi beberapa masalah menjadi proyek-proyek praktis. [Tp]