telusur.co.id - Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyebut negaranya dan China memiliki pendirian yang sama dalam melawan unilateralisme di kancah internasional. Hal itu disampaikan Raisi saat akan bertolak dari Teheran menuju Beijing, ibu kota China, Senin (13/2/23).
Dia mengatakan, kedua negara adalah anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan keanggotaan ini membantu keduanya memiliki hubungan dekat dengan negara-negara di kawasan dan tempat lain di Asia.
Dia menambahkan bahwa keanggotaan dalam SCO telah menyelesaikan koneksi Iran ke infrastruktur regional dan telah memberi Teheran landasan yang baik untuk mempererat hubungannya dengan negara-negara Asia, termasuk China.
“Kami memiliki kontak global dan internasional yang baik dan memiliki sikap yang sama dengan China dalam melawan unilateralisme dan (mempertahankan) kemerdekaan politik kami,” kata Raisi, seperti dilaporkan Presstv, Selasa (14/2/23).
“Sikap ini telah membawa kami lebih dekat, dan kami memiliki kerja sama yang baik dengan China di bidang politik dan ekonomi serta terkait dengan berbagai masalah di tingkat regional dan global,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, potensi kedua negara untuk meningkatkan hubungan, terutama di bidang perdagangan, terabaikan dan, sayangnya, menghadapi kelambatan besar dalam hal ini.
“Negara-negara seperti China dan Iran memiliki banyak potensi, dan sebagai dua negara merdeka, memiliki kepentingan yang sama di kawasan dan dunia dan dapat memperluas hubungan mereka lebih jauh. Karena itu, kita harus menebus ketertinggalan yang ada selama ini sehubungan dengan China,” paparnya.
Dia mencatat, untuk mencapai tujuan tersebut, potensi kedua negara harus diidentifikasi secara tepat, terutama yang berkaitan dengan perdagangan dan pertukaran ekonomi.
“Kami memiliki hubungan dengan China di berbagai bidang ekonomi, energi, keuangan, dan moneter. Dan hubungan ini harus dilanjutkan. Menteri kami akan menandatangani perjanjian dalam perjalanan ini. Secara keseluruhan, 20 perjanjian akan ditandatangani oleh pejabat tinggi kedua negara,” paparnya.
Dalam kunjungan pertamanya ke China, Presiden Raisi didampingi oleh menteri luar negeri, menteri ekonomi, menteri jalan dan transportasi, menteri perminyakan, menteri perindustrian, pertambangan dan perdagangan, dan menteri pertanian.
Delegasinya juga mencakup gubernur Bank Sentral Iran dan wakil menteri luar negeri untuk urusan politik dan negosiator utama Iran dalam pembicaraan pemulikan kesepakatan nuklir Iran 2015.
Kunjungan Raisi ke China adalah perjalanan luar negerinya yang ke-10 selama satu setengah tahun terakhir dan telah dilakukan atas undangan resmi sejawatnya dari China, Xi Jinping. [Tp]