telusur.co.id - Sumber berbahasa Ibrani mengungkap kekhawatiran polisi Israel tentang kemungkinan meletusnya perang saudara di wilayah pendudukan menyusul kesenjangan yang semakin lebar saat ini.
Proyek kontroversial yang dikenal sebagai reformasi yudisial kabinet Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, telah menyebabkan perpecahan di tubuh internal rezim Zionis itu.
Surat kabar Israel Today dalam sebuah laporannya menulis, Polisi Israel sangat khawatir dengan eskalasi perbedaan dan perpecahan antara kubu sayap kanan dan kiri Israel.
Menurut laporan ini, Polisi Israel khawatir perbedaan dan kesenjangan ini akan meningkat dari hari ke hari dan akhirnya menimbulkan perang saudara.
Keputusan kabinet radikal Benjamin Netanyahu untuk memajukan RUU reformasi yudisial menyulut demonstrasi besar-besaran dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
Selain demonstrasi besar-besaran, sejumlah besar pasukan cadangan tentara rezim ini juga bergabung dengan lawan Netanyahu, dan ketidaktaatan militer terus berlanjut.
Dalam rencana reformasi hukum yudisial kabinet Netanyahu, kekuasaan sistem yudisial akan dikurangi dan kekuasaan serta posisi cabang eksekutif dan legislatif akan diperkuat.
Para pemimpin oposisi Israel menganggap reformasi yudisial kabinet Netanyahu untuk melemahkan sistem peradilan demi mencegah persidangannya atas tiga kasus korupsi dan penyuapan, dan mereka percaya bahwa tindakan kabinet ini akan menyeret negara Zionis itu menuju konflik dan perang saudara dan keruntuhannya secara bertahap. [Tp]