telusur.co.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjustifikasi ketidakmampuan rezim ini dalam mengendalikan situasi di Tepi Barat, dengan menuduh Iran, sebagai pelaku asli kerusuhan di wilayah tersebut.
Menanggapi menanggapi terlukanya lima tentara Israel di Tepi Barat, hari Rabu (4/10/23), Netanyahu malah menyalahkan Iran.
Dikutip dari situs Maan, Kamis (5/10/23), Netanyahu menyinggung bentrokan sengit di kamp pengungsi Palestina, Tulkarem, yang terletak di utara Tepi Barat.
"Angkatan Bersenjata Israel akan melanjutkan langkah tegas untuk membersihkan sarang-sarang perlawanan di Tepi Barat," kata Netanyahu.
"Kami melihat Iran bertanggung jawab langsung atas gelombang terorisme di Tepi Barat, dan negara itu memprovokasi orang untuk melakukan operasi martir dengan menjamin dananya. Kami akan melawan fenomena ini dengan tekad lebih besar," tambahnya.
Sebelumnya, pasukan Israel pada hari Rabu (4/10/23) mengumumkan, lima personel militer penjaga perbatasan mereka terluka di Tulkarem, dan kondisi tiga di antaranya kritis.
Dalam beberapa hari terakhir, Tepi Barat berada dalam situasi menegangkan di tengah perayaan hari besar Yahudi, Sukkot.
Seiring dengan meningkatnya serbuan pemukim Israel ke Masjid Al Aqsa yang dilakukan setiap hari, kelompok perlawanan Palestina juga menaikkan level operasinya. [Tp]