telusur.co.id - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani Aher, mendorong aparat kepolisian untuk membuka kembali penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan ayah kandung kepada tiga anaknya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Netty berharap polisi peka terhadap viralnya tagar #PercumaLaporPolisi di media sosial akibat dihentikannya kasus tersebut.
"Saya mendorong pihak kepolisian Luwu Timur agar membuka kembali penyelidikan terhadap kasus kejahatan seksual ini secara transparan. Apalagi korbannya anak-anak dan terduga pelaku adalah orang yang seharusnya memberikan perlindungan dan rasa aman pada keluarga," kata Netty dalam keterangannya, Minggu (10/10/21).
Menurut Netty, trending-nya tagar tersebut menjadi bukti tercederainya kepercayaan rakyat terhadap lembaga kepolisian. "Lanjutkan penyelidikan, jangan sampai mencederai rasa kepercayaan rakyat pada lembaga kepolisian."
Anggota Komisi IX DPR ini juga menyoroti laporan investigasi yang dilakukan oleh media massa. Ia menyimpulkan, penanganan kasus tersebut menyisakan banyak pertanyaan.
Misalnya, dalam prosesnya kurang melibatkan secara penuh kuasa hukum, orang tua, dan pendamping sosial korban. Fasilitas rumah aman, konseling, dan dukungan fasilitas lainnya pun kurang memadai.
Oleh karena itu, menurut Netty, agar kasus ini tidak simpang siur, pihak aparat harus tegas dan berpihak pada korban yang memiliki hubungan personal dengan pelaku. "Beri dukungan pada ibu korban yang berani melaporkan kasus ini, jangan malah diviktimisasi sebagai Ibu yang memiliki gangguan kejiwaan," katanya.
Terakhir, Netty mengingatkan pemerintah agar memberikan jaminan perlindungan dan dukungan pada keluarga untuk membangun ketahanan keluarga.
"Beri akses dan dukungan pada keluarga agar tangguh dan berani melewati situasi kritis, termasuk saat terjadi kejahatan seksual atau KDRT," tukasnya.[Fhr]