PKS Berharap Penunjukan Stafsus Milenial Tak Sekedar Politik Akomodasi - Telusur

PKS Berharap Penunjukan Stafsus Milenial Tak Sekedar Politik Akomodasi

Juru bicara PKS, Muhammad Kholid. (Foto: telusur.co.id/Fahri)

telusur.co.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap masuknya anak-anak muda dalam lingkaran istana bukan hanya sekedar politik akomodasi dan pencitraan. Tapi, anak-anak muda ini bisa membawa perubahan dan harapan baru bagi bangsa Indonesia.

"Kita semua pasti berharap masuknya anak-anak muda ini bisa membawa perubahan, harapan, baru wajah baru dan kita berharap ini tidak hanya sekedar politik akomodasi, politik dan pencitraan," kata Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/19).

"Nanti kita bisa melihat apakah bapak presiden atau pemerintahan yang baru ini pro terhadap milenial sesuai dengan kebijakannya," tambahnya.

Kholid mengungkapkan, PKS sebagai oposisi akan mengawasi kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi, termasuk yang berkaitan dengan penunjukan tujuh stafsus milenial.

"Mari kita sama-sama awasi, dan PKS sebagai partai yang sudah berkomitmen sebagai oposisi akan terus mengawal kebijakan-kebijakan presiden, terutama kepada kaum milenials, apakah betul bapak presiden atau pemerintahan yang baru ini pro terhadap kebijakan milenials atau tidak. Dan kita akan terus mengawasinya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah mengumumkan tujuh anak muda yang menjadi Staf Khusus Presiden pada Kamis (21/11/19). Ketujuhnya berasal dari latar belakang yang berbeda-beda

Adapun ketujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial itu, yakni Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke) dan Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu).

Kemudian ada Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII), dan Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha). [Fhr]


Tinggalkan Komentar