telusur.co.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi permintaan Pertamina yang meminta Pemprov DKI untuk segera merelokasi warga sekitar Depo Pertamina Plumpang. Heru menyebut saat ini pihaknya tengah mendata warga yang akan direlokasi itu.
“Relokasi warga lagi dibahas, masih kami lihat membahas data-data,” kata Heru di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (17/3/23).
Heru mengaku, belum mengetahui kapan waktunya warga Pelumpang itu direlokasi. Karena pihaknya harus memperhatikan kepentingan warga tersebut
“Belum tahu kapan (direlokasi), kami juga harus memperhatikan kepentingan warga. Pemda itu kan di tengah-tengah,” kata Heru.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi angkat bicara terkait permasalahan relokasi warga Tanah Merah yang menjadi korban kebakaran maut Depo Pertamina pada Jumat (3/3/23) lalu.
Pras mengatakan, seharusnya permukiman penduduk di sekitar kawasan Depo Pertamina itu tidak diperbolehkan, mengingat pada tahun 2009 lalu telah terjadi kejadian yang sama.
"Ya harusnya kan apa namanya memang itu kan tempat yang seharusnya (tidak ditempati) oleh masyarakat," ujar Pras di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/23).
Pras menjelaskan, sebenarnya pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu, warga sekitar Tanah Merah tersebut diminta untuk pindah. Mengingat kawasan pemukiman itu masuk ke dalam zona merah atau berbahaya.
Namun, ketika Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta malah menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara di kawasan itu pada tahun 2011 silam. Alasan Anies menerbitkan IMB itu agar warga sekitar mendapatkan hak dasar seperti air dan perbaikan jalan.
"Apa yg diwanti-wanti pak Ahok itu kejadian sekarang," tandasnya. [Fhr]