telusur.co.id - Dorongan publik kepada KPK RI untuk segera memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Kadispora dan Bank DKI terkait penyelenggaraan Formula E Jakarta direspons positif.
Plt juru bicara KPK RI Ali Fikri menegaskan, penyelidikan Formula E Jakarta masih berjalan. Namun, sampai saat ini KPK RI baru memanggil Ketua DPRD DKI Jakarta, sedangkan dari sisi eksekutif dan pelaksana teknis belum ada pemanggilan kepada Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, Kadispora dan Bank DKI.
"Di sisi lain mantan pegawai KPK RI yang gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Novel Baswedan menjerit untuk bubarkan KPK RI. Konflik kepentingan (conflict of interest) pun terjadi dimana KPK RI sedang bekerja melakukan penyelidikan terhadap Formula E Jakarta tanpa berpikir jernih dan rasional, Novel Baswedan melakukan tindakan pelemahan terhadap lembaga antirasuah yang pernah melambungkan namanya," kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto, Senin (13/6/22).
Menurutnya, pelemahan terhadap lembaga antikorupsi ini di saat sedang fokus terhadap penyelidikan dugaan korupsi Formula E Jakarta membuat Novel Baswedan kebakaran jenggot untuk menganggu langkah dan melakukan pelemahan terhadap KPK RI.
"Sejak revisi UU KPK tahun 2019, Novel Cs mulai anti KPK dan menggunakan segala cara melakukan pelemahan bahkan sampai gagal ikut TWK. Di saat KPK RI di bawah kepemimpinan Firli Bahuri sedang bekerja keras melakukan kerja-kerja optimalisasi, selalu buruk bagi Novel cs karena sakit hati tidak lolos TWK dengan jeritan bubarkan KPK," bebernya.
Tentunya, kata dia, reaksi membabi buta Novel Cs akan membangkitkan solidaritas bagi masyarakat yang mendukung langkah KPK RI saat ini. Pegangan Novel Cs untuk membubarkan KPK RI dari hasil survey hanya untuk mengecoh langkah KPK RI yang sedang fokus bekerja melakukan penyelidikan Formula E Jakarta.
"Masyakarat akan terus mendukung keberadaan KPK RI saat ini terutama mengoptimalisasi program dan kerja-kerja pemberantasan korupsi. Semoga penyelidikan dugaan korupsi Formula E Jakarta bisa cepat terselesaikan tidak hanya selesai dalam penyelenggaraan Formula E tapi juga membongkar kasus korupsi lainnya," pungkasnya. [Tp]
Penyelidikan Formula E Sedang Berjalan, Novel Baswedan Malah Teriak Bubarkan KPK

Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto. (Ist).