telusur.co.id - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menyarankan, Presiden Joko Widodo untuk melakukan evaluasi orang- orang di lingkaran atau ring satunya.  Tujuannya, menimalisir blunder yang kerap menimpa Jokowi. Setidaknya blunder dilakukan oleh Jokowi  dalam kasus Perpres Miras dan pernyataannya benci produk asing.

"Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi bila ring satu Presiden sangat selektif terhadap semua hal yang keluar dari istana. Mereka seharusnya dapat mempertimbangkan secara komprehensif dan integratif setiap kebijakan yang akan diambil Presiden Jokowi," ujar Jamiluddin, Selasa (9/3/21). 

Jamiluddin menilai, idealnya pertimbangan komprehensif juga harus didukung kajian intelijen dan analisis situasi nasional dan global. Hal yang sama juga berlaku pada pidato dan pernyataan presiden yang ditujukan untuk konsumsi publik. 

"Semuanya harus disaring sehingga yang keluar dari presiden sangat terukur dan dampaknya sudah dapat diperhitungkan sebelumnya," tuturnya.

Dengan demikian, lanjut dia, jika Presiden melakukan blunder dalam kebijakan dan pernyataan, maka dapat diduga orang-orang di ring satu presiden bekerja tidak maksimal.

"Atau tidak menutup kemungkinan mereka memiliki agenda masing-masing," ungkapnya.

Dalam komunikasi politik, Jamiluddin menilai, blunder seperti itu tentu dapat menimbulkan ketidakpastian di masyarakat. 

"Dalam setiap ketidakpastian akan memunculkan kebingungan," tandasnya.[Fhr]